TULUNGAGUNG.Liputan11.com–Upaya mengangkat serta mempromosikan kerajinan batik khas Tulungagung agar dikenal masyarakat luas, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Tulungagung Moslem Fashion Festival berbasis kearifan lokal.
Selain itu, dengan menggelar acara tersebut sebagai salah satu upaya memberikan kesempatan bagi kaum pengusaha ekonomi kreatif khususnya batik khas daerah Tulungagung agar lebih meningkatkan inovasi kreatifnya.
Acara Tulungagung Moslem Fashion Festival yang diikuti 100 lebih peserta tersebut dengan mengusung tema Batik Tulungagung dan dibuka secara resmi oleh Bupati Maryoto Birowo yang digelar di GOR Lembupeteng, Sabtu (24/4/2021) sore.
Turut hadir di acara, Kepala Dissbudpar Tulungagung, Ketua umum dan ketua harian Dekranasda Tulungagung, Kadiskop Usaha Mikro, Kadisperindag dan undangan lainnya.
Kepala Disbudpar Tulungagung, Bambang Ermawan, menyampaikan bahwa acara Moslem Fashion Festival ,upaya memberikan kesempatan bagi para ekonomi kreatif agar lebih meningkatkan kreatifitas produk serta mengeksplor fashion khususnya batik Tulungagung agar lebih bernilai.
Adapun maksud dan tujuannya digelar acara tersebut diantaranya adalah memberikan pelayanan kreatifitas serta memacu para pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan produknya menuju hasil yang kreatif dan inovatif.
“Promosi produk ekonomi kreatif sektor fashion berbasis kearifan lokal,” tutur Kadisbudpar Bambang.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menambahkan, acara Festival tersebut juga bertujuan memberikan kesempatan bagi para pengusaha ekonomi kreatif khususnya batik Tulungagung. Sebab, Tulungagung merupakan potensi pengembangan kerajinan batik diantaranya batik tulis maupun printing.
Menurut Bupati, agar produk batik Tulungagung lebih dikenal banyak orang perlu adanya inovasi yang salah satunya yakni seperti acara Moslem Fashion Festival dengan harapan bisa mengangkat produk batik Tulungagung.
“Nah ini sangat bagus sekali, batik Tulungagung ini sudah dikenal tidak hanya secara lokal regional Nasional.
Maka diberi wadah biar dikenal adalah seperti acara Fashion ini perlu untuk diselenggarakan,” tuturnya.
Bupati mengatakan, menghadapi persaingan pasar yang ketat, diharapkan para pengrajin batik Tulungagung agar lebih meningkatkan kreatifitas guna memenuhi permintaan pasar. Menurutnya, batik Tulungagung pun sudah mulai diperhitungkan. Karena itu, para pengrajin batik harus betul-betul berkreatif.
“Satu, harus mengikuti permintaan pasar. Kita harus melayani baik ditingkat bawah menengah maupun yang agak lebih halus dipenuhi semua,” imbuhnya.
Dijelaskan Bupati, setelah mengikuti display maupun fashion kerajinan batik ke luar kota bahwa batik Tulungagung sudah banyak dikenali oleh masyarakat luas.
“Sekarang Tulungagung sudah dikenal batiknya. Dulu kecil tapi sekarang sudah mulai berkembang dan berkembang sampai di tingkat Desa,” jelasnya.
Acara Moslem Fashion Festival di tengah pandemi Covid-19 ini Bupati Maryoto menekankan, agar tetap mematuhi melaksanakan dan menerapkan protokol kesehatan meskipun di Kabupaten Tulungagung secara perkembangan angka penyebaran covid-19 sudah mulai menurun.
“Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah mulai menurun secara perkembangannya sudah bisa ditekan namun kita harus memberikan kesempatan pada pengusaha ekonomi. Satu hal catatan di depan, protokol kesehatan harus selalu dipakai (diterapkan) itu yang pertama,” tandasnya.(pyn)