TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Situasi pandemi yang masih belum tuntas, ternyata juga berimbas pada sektor perbankan daerah. PT BPR Bank Tulungagung ( Perseroda ) juga mengalami hal sama.
Dari hasil sidak Komisi C DPRD Tulungagung, ada dana sekitar 6 Milyart rupiah lebih, yang masih belum bisa di maksimalkan penyerapannya .
Heru Santosa, wakil ketua komisi C DPRD Tulungagung menyatakan, dalam setengah semester di tahun ini, ada penurunan serapan hampir 50 % dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Data data itu diketahui pihak legislatif, setelah melakukan sidak, sesuai dengan tugas melakukan fungsi pengawasan , yang melekatnya.
“Setelah melakukan sidak, kami mendapatkan keterangan itu dari managemen. Secara umum, situasi pandemi ini salah satu faktor yang mempengaruhi, mengapa masih ada dana 6 milyart untuk UMKM yang belum terserap,” terangnya.
Menurut Heru Santoso, walau situasi Covid-19, secara rinci dibandingkan tahun lalu nampaknya tahun ini banyak pelaku UMKM merasa ragu dan bingung akan melakukan kegiatan usaha.
“Selanjutnya kami dari dewan, menyarankan agar pihak PT BPR Bank Tulungagung ( Perseroda ),terus mencari terobosan, sehingga dana itu terus bisa diputar,” ungkap Politisi Muda PDIP itu.
Terkait masih adanya dana kisaran 6 Milyart rupiah, untuk UMKM yang belum maksimal terserap pada PT BPR Bank Tulungagung (Perseroda) yang telah berjalan setengah semester, saat dihubungi secara terpisah Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan bahwa, pihaknya akan mendorong seluruh stage holder internal bank, bekerja keras.
“Logikanya, selain dana itu bisa digunakan masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi, maka pihak bank akan mendapatkan masukan. Tapi juga hal-hal edukasi harus secara terus menerus dilakukan pihak perusahaan, dalam hal ini PT BPR Bank Tulungagung (Perseroda),” ucap Bupati usai mengikuti sidang paripurna di gedung DPRD Tulungagung. Jumat, (13/8/2021).
( Doni )