TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Gerakan forum BUMDes tingkat kabupaten merupakan penonggak, atau tanda / symbol awal idealisme dan pragmatism gerakan Kebumdesan forum to forum ( forum Kabupaten ke forum kecamatan) yang diharapkan dalam perjalannya nanti tidak akan mengalami “ejakulasi dini” ataupun “menguap”.
Hal ini di sampaikan Ketua Forum BUMDes Kabupaten Tulungagung, Joko Ibrahim, saat diwawancara Liputan11.com, usai rapat koordinasi yang di laksanakan di ruang Pertemuan Nangkula Park, Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sabtu, (17/4/2021) mulai pukul 15.30 Wib.
Ketua Forum BUMDes Kabupaten Tulungagung, Joko Ibrahim mengatakan,
Sebagai bentuk respon dan tindak lanjut paska terbitnya SK Bupati Tulungagung, nomor 188.45/103/013/2021, perihal penetapan Forum Bumdes Tulungagung,
ini merupakan pertemuan vital gerakan forum BUMDes tingkat kabupaten sebagai penonggak, atau tanda / symbol awal idealisme dan pragmatism gerakan Kebumdesan forum to forum ( forum Kabupaten ke forum kecamatan) yang diharapkan dalam perjalannya nanti tidak akan mengalami “ejakulasi dini” ataupun “menguap”.
“Mempertimbangkan perkembangan Forum BUMDes Kabupaten, maka sudah saatnya kita melakukan rapat koordinasi. Para pengurus / peserta akan bersama-sama melakukan pembedahan peran dan fungsi. Forum ini di “otopsi” dengan pisau dialetis, menjunjung kemusyawarahan, dengan kedewasaan, kematangan, keprofesional beroganisasi,” ucapnya.
Ia meyakini bahwa, forum BUMDes yang baik, terlahir dari tata kelola organisasi yang baik. Selain itu menurut Joko Ibrahim, supaya visi misi visi forum yang dibentuk untuk memberi nilai manfaat kepada para BUMDes di tingkat desa dapat tercapai.
“Untuk itulah, dibutuhkan kedisiplinan, dan giat koordinasi secara rutin untuk mengukur capaian-capaian kinerja organ dalam memberikan skala, efek manfaat, hingga pada BUMDes level tingkat desa,” tuturnya.
Lebih lanjut di sampaikan Joko Ibrahim, Pagelaran Pikir yang akan di lakukan pada menit awal pertemuan tersebut merupakan pintu masuk untuk saling mengenal, mengerti, dan memahami kaidah-kaidah dasar, metodologi yang tersusun rapi dan struktural dalam aturan main organisasi BUMDes tingkat kabupaten, yang nantinya akan menjadi peta jalan gerakan BUMDes secara umum di Kabupaten Tulungagung. Selain itu, segala kontribusi terpenting dalam pertemuan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan safari BUMDes tingkat kecamatan, yang nantinya kegiatan tersebut akan menjadi sarana mediasi serta memverifikasi masalah.
“Pertemuan ini akan menjadi rekaman kerja, serta saluran aspirasi pengurus forum kecamatan. Sebab, yang tahu masalah BUMDes tingkat desa adalah mereka. Merekalah pelaku yang berada dilapangan. Segala fakta-fakta, data-data akan diolah dan kemudian kita berikan ruang bagi masing-masing Forum Kecamatan untuk memberikan sumbangan pemikiran yang telah dan akan mereka lakukan,” terang Joko Ibrahim.
Joko juga menambahkan, pertemuan yang dilakukan dengan metode FGD (Forum Group Discussion) tersebut meliputi, Laporan Kegiatan, Pembahasan Pelaksaan Kegiatan Forum dengan berdasarkan materi, naskah, literatur ataupun dictum yang termuat dalam SK Forum Kabupaten. Serta Membuat kesepakatan bersama yang tertuang dalam berita acara. (Prn)
