TULUNGAGUNG, Liputan11.com – Secara geografis, letak desa Kaliwungu, kecamatan Ngunut, kabupaten Tulungagung berada ditepian sungai Brantas, saat Liputan11.com melihat ada berbagai aktivitas warganya yang beranekaragam, menandakan bahwa kegiatan perekonomian masyarakat di desa Kaliwungu luar biasa dan bisa menopang kehidupan warganya.
Kegiatan desa dan aktifitas usaha desa Kaliwungu yang maju pesat tak lepas dari keberhasilan mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sejahtera Bersama. Hal ini dirasakan betul oleh warga masyarakat desa, seperti pasar hewan yang lebih dikenal dengan sebutan “Wagenan”, hal ini terkait dengan aktifitas jual beli ternak yang dilakukan pedagang setiap 5 hari sekali yaitu tiap hari pasaran Wage dalam penanggalan Jawa.
Dalam pengelolaan pasar hewan, BUMDes Sejahtera Bersama sudah memiliki fisik bangunan yang bagus,
dibangun dengan menggunakan Dana Desa (DD) yang peruntukannya yaitu Dana Penyertaan Modal BUMDes.
Selain pasar hewan, masih ada dua bidang usaha yang dikelola BUMDes Sejahtera Bersama desa Kaliwungu, yakni gedung olahraga arena futsal dan provider internet yang sampai saat ini sudah di gunakan lebih dari 100 pelanggan (user) sebagai sarana komunikasi yang berbasis digital dan semua berjalan dengan baik.
Kepala Desa Kaliwungu, Undiyono saat ditemui Liputan11.com, Jumat (26/3/2021) mengatakan,
“Semua bidang usaha yang dikelola Bumdes merupakan hasil musyawarah bersama berdasarkan Musdus, Musdes dan pada akhirnya dituangkan dalam PERDES, sehingga semua kegiatan bisa berlangsung secara normal sesuai dengan Tupoksi”, ucap Undiyono.
Lebih lanjut Undiyono menambahkan, “Selain dari tiga bidang usaha tersebut, akan dibuatkan PERDES lagi terkait unit usaha Bumdes yang lainnya, yaitu unit usaha yang bergerak dibidang wisata Taman Bunga dan kuliner”, Imbuhnya.
Kegiatan usaha yang tujuan awal sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat, kini dampaknya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat.
Seperti apa yang dituturkan salah satu warga kaliwungu, Budi mengatakan, “Dengan adanya unit usaha yang dibangun dan dikelola desa dengan Bumdesnya, geliat ekonomi yang sebelumnya pasif sekarang menjadi dinamis seperti contohnya bidang olahraga dan pasar hewan”, katanya.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Ketua Forum BUMDes kecamatan Ngunut yang sekaligus Ketua Forum BUMDes kabupaten Tulungagung, Joko Ibrahim, “Sebuah dasar kemandirian desa, BUMDes memang diperlukan sebagai stage holder perekonomian desa dan dengan digitalisasi informasi serta managemennya”. (Mas/parno).