Close Menu
Liputan11
  • Berita
  • Regional
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Redaksi
What's Hot

Razia Gabungan Satpol PP Tulungagung di Warkop Karaoke, Temukan 2 PL Dibawah Umur

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:27 WIB

Polsek Kandat bersama Bhayangkari Gelar Bakti Sosial Religi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:53 WIB

Polda Jatim Tangkap Penjual Video Pornografi Anak, Ini Motifnya

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:57 WIB
Senin, 16 Juni 2025 - 01:26 WIB
  • Beranda
  • Berita
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
    • Pariwisata
    • Olahraga
  • Regional
    • Tulungagung
    • Blitar Raya
    • Kediri Raya
    • Trenggalek
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
    • Ponorogo
    • DI Yogyakarta
    • Lampung Raya
  • Politik
  • Info Desa
  • Hukum dan Kriminal
Facebook X (Twitter) Instagram
Liputan11
  • Beranda
  • Berita
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
    • Pariwisata
    • Olahraga
  • Regional
    • Tulungagung
    • Blitar Raya
    • Kediri Raya
    • Trenggalek
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
    • Ponorogo
    • DI Yogyakarta
    • Lampung Raya
  • Politik
  • Info Desa
  • Hukum dan Kriminal
Liputan11
Berita Utama » Ernet » Opini

Kapita Selekta Prambanan – ShivaGhriya

By RedaksiSabtu, 17 April 2021 - 12:12 WIB
Facebook WhatsApp Twitter
IMG 20210417 WA0101
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

 

Liputan11.com-Arti Prambanan dalam Sansekerta adalah PARABRAHMAN yaitu tiga Dewa (Trimurti absolut atau mutlak).

Mutlaknya Dewa kelahiran bagi semua manusia…mutlaknya Dewa kehidupan dan mutlaknya Dewa kematian. Hindu menganut 1 Tuhan, Dewa-Dewa yang ada untuk manusia agar lebih konsentrasi dalam memuji asma Allah.

Bentuk candi pada foto di bawah adalah candi Shiva yang merupakan replika dari gunung suci di India Mahameru yang memiliki pintu yang menghadap ke 4 arah mata angin yg di sebut Caturmukha.

IMG 20210417 WA0101 1

Lingga adalah sebuah batu yang menyerupai tugu…atau menhir yang di maksudkan melambangkan eksistensi Dewa Shiva dengan lima aspek karakternya yang di sebut Pancabrama.
5 aspek karakter Sivha adalah : Isana (dewa Pencipta), Tatpurusha ( roh semesta), Agora (bersifat tidak menakutkan), Sadyojata (cahaya semesta), Vamadewa(dewa Tertinggi).

Baca Juga:  Minta Maaf Dan Minta Di Maafkan

Yoni adalah dasar lingga yang di ukir menyerupai bentuk vagina melambangkan Dewi…saktinya para Dewa. Jadi Lingga Yoni merupakan kesatuan agar manusia tetap ada siklus manusia ada yang lahir dan mati.

Liturgie upacara : para Brahman menuangkan air/susu ke badan patung lingga…air mengalir turun..keluar melewati lubang yoni di tampung untuk jadi air sakral yang di pakai untuk upacara pentahbisan raja/pendeta atau untuk mensucikan suatu tempat atau sebagai terapi.

Pintu masuk candi sebelah timur membawa kita ke patung Shiva, yang memiliki atribut Trisula, memiliki filosofi shiva sebagai penguasa daratan, langit dan samudra.

Camara, melambangkan dirinya sebagai guru spiritual yang membantu menghapus godaan-godaan pikiran.

Baca Juga:  Petilasan Ngobaran, Jejak Sejarah Eyang Ageng Wilis

Haksamala/tasbih, melambangkan kesinambungan atau keabadian kesadaran…tiada awal tiada akhir.

Tengkorak (kapala), melambangkan dirinya akhir segala kehidupan, sekaligus memulai kehidupan baru…yang dilambangkan bulan sabit (ARDA CHANDRA).

Tangan kiri bersikap setengah anjali mudra menghadap ke atas melambangkan kekuatan fokus dalam samadhi.
Tangan kanan memegang mustika /precious stone melambangkan ketahanan samadhi yang tidak dapat di hancurkan.

Di bawah patung Dewa di letakkan batu peripih merupakan tempat menyimpan abu Raja merupakan ciri khas tujuan mendirikan candi yaitu memuja Dewa sekaligus memuja roh para raja yang di percaya sebagai reinkarnasi dewa tersebut.

Sebelum masuk ruangan Shiva di luar ruang kita di sambut oleh Nandisvara dan Mahakala yang merupakan manifestasi Shiva sebagai sosok Dewa Beyond space and time, cerita-cerita tersebut sudah lazim di ceritakan guide, kemungkinan juga akan berbeda dengan sekolah-sekolah yang ada, terpikir oleh penulis masih adakah bangunan ini 150 tahun lagi ?
Tanpa ada tangan-tangan yang akan merawat atau regenerasi archeologie.

Baca Juga:  Budaya, Makna Dan Filosofi Ketupat Dihari Lebaran

Tugas archeolog merawat situs budaya, antropolog merawat adat tradisi budaya, sosiolog merawat hubungan kemasyarakatannya, ethnograf mengkaji lebih dalam kekuatan etniknya dan mataramologi adalah ilmu untuk memahami kimpleksitas keseluruhan ilmu menjadi narasi akademis agar kearifan masa lalu menjadi ilmu bagi masa kini sekaligus asset masa yang akan datang.

 

Oleh : Agus Susanto- Yogyakarta.

Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link
Previous ArticleForkopimda Jatim Berikan Bansos Bagi Korban Bencana Alam dan Menyiapkan Rumah Sederhana
Next Article Gerakan Forum BUMDes Tingkat Kabupaten Diharapkan Tidak Mengalami Ejakulasi Dini.
Add A Comment
Leave A Reply

Top Posts

Libur Awal Ramadhan, Sejumlah SD Negeri Abaikan SE Kadis Pendidikan Tulungagung

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:49 WIB5,716

Kisah Asmara Terlarang Putri Kuning, Tewasnya Raden Bondan Surati Dan Warok Suro Manggolo

Minggu, 28 November 2021 - 10:15 WIB3,884

Misteri Yoni Perkutut, Katuranggan Narayana

Jumat, 15 Oktober 2021 - 20:20 WIB3,126

Punakawan

Kamis, 25 November 2021 - 17:37 WIB2,411
Jangan Lewatkan
Peristiwa

Razia Gabungan Satpol PP Tulungagung di Warkop Karaoke, Temukan 2 PL Dibawah Umur

By RedaksiMinggu, 15 Juni 2025 - 10:27 WIB

Tulungagung – liputan11.com, Tim Gabungan dari Satpol PP Tulungagung, TNI – Polri, Sub Denpom V…

Polsek Kandat bersama Bhayangkari Gelar Bakti Sosial Religi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:53 WIB

Polda Jatim Tangkap Penjual Video Pornografi Anak, Ini Motifnya

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:57 WIB

Polrestabes Surabaya Gelar Donor Darah, Sambut HUT Bhayangkara ke-79

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:43 WIB
© 2025 liputan11 by team jack
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.