Close Menu
Liputan11
  • Berita
  • Regional
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Pemerintahan
What's Hot

Jelang Festival, Polres Tulungagung Gelar Pelatihan Membuat Dan Menerbangkan Balon Udara

Senin, 12 Mei 2025 - 16:54 WIB

Wabup Ahmad Baharudin Sebut Vespa Carnival 2 Ajang Silaturrahmi dan Kenalkan Potensi Wisata Tulungagung

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:30 WIB

Sekdes Gamping Menerima dan Hormati Hasil Pertemuan di Kantor Camat Campurdarat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:29 WIB
Kamis, Mei 15
Facebook X (Twitter) Instagram
Liputan11
  • Beranda
  • Berita
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
    • Pariwisata
    • Olahraga
  • Regional
    • Tulungagung
    • Blitar Raya
    • Kediri Raya
    • Trenggalek
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
    • Ponorogo
    • DI Yogyakarta
    • Lampung Raya
  • Politik
  • Info Desa
  • Hukum dan Kriminal
Liputan11
Berita Utama » Berita
Berita

Kearifan Lokal di Era Milenial Tetap Lestari Di Desa Kedungwaru

By RedaksiRabu, 21 April 2021 - 11:19 WIB
Facebook WhatsApp Twitter
IMG 20210420 WA0111
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Mbah Ahmad Laku, dipercaya sebagai tokoh muslim dan pendakwah dalam syi’ar agama Islam yang pernah hidup dimasa paska perang Diponegoro yang makamnya terletak di Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.

Banyak kesan dan pelajaran tentang kearifan tokoh tersebut dalam menjalankan kehidupan beragama Islam dan bermasyarakat kala itu.

IMG 20210420 WA0109

Kades Kedungwaru, Mohammad Toha, membenarkan bahwa makam yang berdiri diatas tanah desa yang luasnya 15 ×15 meter persegi, adalah makam Ahmad Laku, yang merupakan tokoh pergerakan muslim,dan pendakwah yang juga berperan dalam babad Banjar pekarangan tersebut.

“Mengenai keberadaan makam tersebut, memang benar adanya seorang tokoh yang di percaya sebagai penyebar agama Islam yang ada di wilayah kedungwaru, kabupaten Tulungagung,” tutur Toha saat diwawancarai Liputan11.com. Selasa, (20/4/2021) di ruang kerjanya.

Baca Juga:  Kesandung Kasus Narkoba, Boneng Ditangkap Polisi.

Menurut Mohammad Toha, dari cerita turun temurun bahwa didaerah nya pernah hidup tokoh pergerakan penyebaran agama Islam paska perang Diponegoro yaitu Ahmad Laku, salah satu prajurit dari Pangeran Diponegoro, yang waktu itu ikut melarikan diri bersama sisa pasukan menuju ke arah timur untuk melanjutkan misi dan perjuangan nya melalui syiar agama Islam.

Untuk menghormati jasa para pejuang terdahulu, Kades Toha menjelaskan bahwa Pemdes Kedungwaru senantiasa merawat guna kelestarian peninggalan bersejarah tersebut, termasuk makam Mbah Ahmad Laku yang di percaya sebagai salah satu tokoh sejarah di Desa Kedungwaru.

Baca Juga:  Saudi Izinkan 1 Juta Jemaah Asal Indonesia Beribadah Haji Tahun 2022, Ini Ketentuannya

 

IMG 20210420 WA0110
Kades Kedungwaru, M.Toha, saat diwawancarai tim Liputan11.com diruang kerjanya.

“Untuk menghormati para leluhur adalah kewajiban kita sebagai muslim. Selain itu kita juga merawat peninggalan bersejarah makam Mbah Ahmad Laku, biar kelihatan terawat dan terurus. Kita anggarkan melalui DD agar lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar,” terangnya.

Sementara itu menurut Soni, juru kunci makam Mbah Ahmad Laku, menjelaskan bahwa, berbagai hal yang berkaitan dengan ketokohan dan kesejarahan Mbah Ahmad Laku sebagai tokoh penyebaran agama Islam, yang juga diyakini sebagai tokoh babat awal desa Kedungwaru paska perang Diponegoro memang benar ada.

Ia mengungkapkan, sebagai bukti ketokohan Mbah Ahmad Laku, dipercaya
mempunyai pusaka berupa sepasang Tombak yang sampai saat ini masih tersimpan dan terawat.

Baca Juga:  Satreskrim Polres Tulungagung Tangkap Tersangka Pencabulan Anak Tiri, Ini Motifnya

“Tombak tersebut salah satu pusaka yang diuri-uri (dijaga kelestariannya) oleh masyarakat Desa Kedungwaru. Sebelum ada pandemi covid-19, setiap acara bersih desa selalu diarak keliling desa, dengan harapan agar desa dengan segala tatanannya bisa bermanfaat dan membawa kedamaian atas ridho Allah.
Selain itu juga untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda bahwa di Kedungwaru pernah hidup tokoh penyebar agama Islam yang berjuang menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, yang tidak meninggalkan khasanah kearifan lokal,” pungkasnya. (Huri)

Pemdes Kedungwaru
Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

Berita Terkait

Ritual Adat Ulur – Ulur di Telaga Buret, Bupati Tulungagung: Kearifan Lokal Yang Perlu Dijaga Kelestariannya

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:07 WIB

Bupati Gatut Sunu Sampaikan Sejumlah Program Dalam Musrenbang RPJMD Kabupaten Tulungagung Tahun 2025 – 2029

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:28 WIB

Wabub Ahmad Baharudin Bersama Disnakkeswan Tulungagung Dukung Upaya Peternak Kambing PE Jerabang Dapatkan Penetapan Galur Resmi dari Pemerintah

Selasa, 6 Mei 2025 - 09:32 WIB
Add A Comment
Leave A Reply

Top Posts

Libur Awal Ramadhan, Sejumlah SD Negeri Abaikan SE Kadis Pendidikan Tulungagung

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:49 WIB5,707

Kisah Asmara Terlarang Putri Kuning, Tewasnya Raden Bondan Surati Dan Warok Suro Manggolo

Minggu, 28 November 2021 - 10:15 WIB3,853

Misteri Yoni Perkutut, Katuranggan Narayana

Jumat, 15 Oktober 2021 - 20:20 WIB3,112

Punakawan

Kamis, 25 November 2021 - 17:37 WIB2,411
Jangan Lewatkan
Tulungagung

Jelang Festival, Polres Tulungagung Gelar Pelatihan Membuat Dan Menerbangkan Balon Udara

By RedaksiSenin, 12 Mei 2025 - 16:54 WIB

Tulungagung – Liputan11.com, Polres Tulungagung menggelar kegiatan pelatihan membuat dan menerbangkan balon udara tanpa awak…

Wabup Ahmad Baharudin Sebut Vespa Carnival 2 Ajang Silaturrahmi dan Kenalkan Potensi Wisata Tulungagung

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:30 WIB

Sekdes Gamping Menerima dan Hormati Hasil Pertemuan di Kantor Camat Campurdarat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:29 WIB

Ritual Adat Ulur – Ulur di Telaga Buret, Bupati Tulungagung: Kearifan Lokal Yang Perlu Dijaga Kelestariannya

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:07 WIB
© 2025 liputan11 by team jack
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.