26.1 C
Surabaya
Senin, Desember 2, 2024
spot_img

Kurangnya Suport Anggaran, Dinas Sosial Tulungagung Kesulitan Atasi Masalah Sosial Jalanan

TULUNGAGUNG-.Liputan11.com-Semakin maraknya masalah sosial jalanan di Tulungagung dalam dekade terakhir ini , kemungkinan belum bisa teratasi secara tuntas seperti harapan masyarakat. Masih banyaknya pengemis jalanan, praktek prostitusi terselubung, serta masuknya ODGJ ke wilayah Tulungagung, masih menjadi PR pemerintah daerah, pimpinan Bupati Maryoto Bhirowo saat ini.

Dalam kasus terakhir, banyaknya pengemis dengan model pengecatan tubuh, atau manusia silver, yang melakukan aksi di ruas – ruas jalan protokol, belum mampu di diatasi. Belum lagi praktek praktek sosial lainya, seperti para pengamen yang selalu mangkal di ruas jalan , juga terus berlangsung secara abadi.

Satuan polisi pamong praja, atau Satpol PP pun kadang bekerja hanya pada momen momen tertentu, seperti kalau ada laporan masyarakat, atau ada acara kedatangan tamu tamu resmi pemerintah saja , dengan tujuan Tulungagung terkesan bersih dari masalah sosial masyarakat yang ada.

IMG 20210522 073926

Mugianto, salah seorang warga di sekitar pertigaan Ngujang, membenarkan itu. Setiap harinya banyak pengamen yang mangkal, dan menjadi lahan ngamen untuk kesehariannya.

” Sebenarnya risih juga, ketika sekitar lingkungan dijadikan mangkal, apalagi kesan kumuh dan tidak nyaman di wilayah kami. Kami juga sering lapor, tapi penangananya , angin anginan. Pemerintah daerah sepertinya tidak serius terkait hal itu” , papar Mugianto kepada tim Liputan11..com.

Ketika hal ini dikonfir ke Satpol PP, kepala satpol PP , melalui Kabid Trantip Yulius RI, pihaknya hanya bertugas melakukan penindakan penertiban saja sesuai tupoksinya, sedang langkah selanjutnya menjadi kewenangan institusi sosial lain.

Sementara kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Drs Suyanto MM, ketika dikonfirmasi dikantornya 21 Mei 2021 mengakui kesulitan bila melakukan tindak lanjut penertiban. Institusinya kekurangan suport anggaran, baik melakukan tindakan pembinaan.

” Ya kami sebenarnya punya sheltet penampungan, tetapi ya hanya berupa bangunan lokasi saja. Padahal untuk memfungsikan sheltet, perlu dukungan anggaran, baik sarana, tenaga, dan opersional lainya . Pada tahun anggaran kali ini hal itu juga sudah diiusulkan diajukan kepada yang berwenang, agar di tambah untuk menangani masalah sosial masyarakat, tetapi lagi lagi juga tidak di ACC. Apa karena dinas kami masih tergolong baru, atau alasan lain, atau mungkin pemerintah daerah masih lebih memilih penghematan anggaran karena refokusing COVID 19, kami tidak tahu “, jelas mantan camat Ngantru yang tergolong sukses dalam menjalankan tugasnya di daerah wilayah mantan ketua DPRD dan mantan Bupati yang terjerat kasus dengan KPK ini.

Dirinya berjanji akan terus mengusulkan, terkait anggaran, agar masalah sosial masyarakat, bisa dituntaskan dan Tulungagung bisa menjadi daerah yang nyaman dan indah sesuai slogan yang pernah digagas bupati bupati terhahulu, BERSINAR, GUYUB-RUKUN, MULYA LAN TINATA, dan lainya. ( Doni. )

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles