TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Meski dalam situasi pandemi Covid-19, banyak lulusan SMK Negeri 1 Rejotangan yang terserap di dunia kerja. Hal itu tak lepas dari upaya sekolah dalam mengoptimalkan fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK) yang memiliki jangkauan kerjasama dengan perusahaan besar berskala nasional dan internasional.
Keberhasilan ini, juga membuat SMK Negeri 1 Rejotangan ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) oleh Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Peluang lulusan SMK untuk memperoleh pekerjaan dalam waktu cepat ke dunia usaha dan dunia industri cukup besar, Hal itu dibuktikan oleh SMK Negeri 1 Rejotangan. Lulusannya banyak yang terserap di dunia industri. Bahkan di tahun ajaran 2020/2021 ini saja, ada 150 siswa kelas XII dari berbagai jurusan sudah mendapat panggilan kerja di perusahaan besar berskala nasional sebelum lulus dan sudah berangkat kerja di bulan april.
“Penyerapan kita meningkat dari tahun ke tahun. Ini karena, perekrutan karyawan sudah dilakukan sejak awal semester masuk kelas XII,” jelas Ketua BKK SMK Negeri 1 Rejotangan, Dedy Subagyo, S.T.
Lebih lanjut disampaikan Dedy, dalam proses itu, anak didiknya akan mengikuti pelatihan kesiapan kerja. Pelatihan tersebut, dilakukan tiga kali dengan cara bertahap agar penguasaan kesiapan kerja dapat maksimal. Tentunya, pelaksanaan pelatihan itu dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Dalam proses ini, ada sekitar 40 perusahaan industri yang kami undang. Hasilnya banyak yang merekrut anak-anak kita,” tegasnya.
Adapun perusahaan yang sudah merekrut siswa SMK Negeri 1 Rejotangan, diantaranya dari Insan Medika, PT Astra Otopart, PT Advantage SCM, PT Sambu Grup dan masih banyak lainnya. Puncak penyerapan lulusan SMK ini kata Dedy akan berlanjut saat pelaksanaan Job Fair yang diadakan Juni mendatang.
“Saat Job Fair nanti ada sekitar 20 perusahaan lebih yang membuka lowongan untuk siswa kita. Diharapkan Job Fair ini dapat menyerap 50 sampai 60 persen dari total lulusan SMK kita ini,” tuturnya.
Menurut Dedy, selain mendorong siswa siap bekerja, SMK Negeri 1 Rejotangan juga mendorong siswanya untuk melanjutkan pendidikannya dan berwirausaha. Itu sesuai dengan prinsip lulusan SMK harus BMW yaitu Bekerja, Melanjutkan (kuliah), dan berwirausaha.
“Untuk melanjutkan, SMK kami bekerjasama dengan Universitas Bhineka Tulungagung,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Rejotangan, Drs.Masrur Hanafi, M.M., mengatakan banyaknya lulusan SMK Negeri 1 Rejotangan yang terserap itu menunjukkan bahwa lulusan SMK mampu berdaya saing dengan dunia industri. Tak heran SMK yang dipimpinnya saat ini ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) oleh Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Bahkan SMK Negeri 1 Rejotangan ini terpilih dari 14 ribu SMK di Indonesia.
“Ada 9 paket vokasi yang harus di tekankan lagi. Antara lain, keterserapan lulusan ke dunia kerja, membentuk lulusan yang mempunyai soft skill pada dunia industri dan adaptasi dengan dunia kerja dan masih banyak lainnya,” terangnya. Kamis, (6/5/2021).
Ia berharap dengan adanya program CoE ini mampu memberikan semangat baru dan dampak positif terhadap peningkatan lulusan SMKN 1 Rejotangan. (Gus).