TULUNGAGUNG. Liputan11.com – Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelola BUMDes secara nyata, BUMDes Ngudi Sejahtera Desa Ngunut bekerjasama dengan Universitas Bhineka (UBHI) PGRI Tulungagung menggelar kegiatan dengan tajuk Pelatihan Pengelolaan BUMDes dan Operator Desa yang dilaksanakan di Aula Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Selasa, (23/03/2021), siang.
Kegiatan yang dihadiri Kepala Desa Ngunut, Camat Ngunut, Kabid. Pertahanan Ekonomi dan Lingkungan DPMD kabupaten Tulungagung, Rektor Universitas Bhinekka PGRI Tulungagung, dan Ketua Forum BUMDes Ngudi Sejahtera Desa Ngunut di ikuti pengurus BUMDes dari Kecamatan Rejotangan, Ngunut, dan Sumbergempol.
Ketua Bumdes Ngudi Sejahtera,
yang juga sebagai Ketua Forum BUMDes Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Joko Ibrahim. S.Fil.l, M,ud menyampaikan, dalam observasi, pihak UBHI PGRI Tulungagung, mencatat 4 poin tema pelatihan yang perlu ditindak lanjuti diantaranya, Manajemen kelembagaan BUMDes, Sistem Laporan Keuangan BUMDes, Optimasi Potensi Desa, dan Optimasi Media BUMDes sebagai peningkatan pemasaran produk BUMDes.
“Setelah observasi, maka selanjutnya kegiatan ini diforumkan melalui musyawarah desa dalam penyampaian RKP BUMDes Ngunut Tahun 2021. Hal inilah yang menjadi dasar realisasi program penguatan kelembagaan BUMDes bekerja sama dengan PTS dalam hal untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pengelola Bumdes Ngudi Sejahtera, yang mana diharapkan dengan realisasi progam ini terjadi percepatan peningkatan kinerja pengelola BUMDes Ngudi Sejahtera”, ungkap Joko.
Menurut Joko Ibrahim, dalam pelatihan tersebut akan di isi oleh para pengajar ahli dalam bidangnya dari Universitas Bhineka (UBHI) PGRI Tulungagung sebanyak 18 Dosen. Hal ini merupakan sebuah gebrakan yang Istimewa, bahwa komitmen Instansi pendidikan di Tulungagung sangat concern dalam program pemberdayaan masyarakat khususnya dalam BUMDes.
“Ini menjadi role model yang akan bisa diutarakan pada masa berikutnya.
Pada awalnya, fasilitasi pelatihan Ini untuk para pengurus BUMDes Ngudi Sejahtera. Namun dengan mempertimbangkan agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, maka pihak BUMDes Ngudi Sejahtera mengundang para pengelola BUMDes di Kawasan kecamatan Ngunut, Sumbergempol dan Rejotangan yang secara total berjumlah 51 BUMDes,” tuturnya.
Joko menjelaskan, maksud diadakannya pelatihan tersebut supaya Para pengelola memiliki pengetahuan dan kemampuan teknikal seperti akuntansi dan manajerial, serta dapat menerapkan Sistem Informasi Desa melalui website desa sebagai bentuk transparansi public. Selain itu, mengenai Optimasi Potensi desa melalui pelatihan optimasi Website desa/ daring desa, akan memberikan pemahaman kepada BUMDes dan operator desa tentang website desa, yang keberadaanya telah ada di setiap desa.
“Web ini kiranya dapat mendorong masyarakat setempat agar tetap senantiasa melakukan sejumlah Inovasi berdasarkan sisi ekonomi, lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan website dan optimasi media sosial, pengelola BUMDes diharapkan mengetahui strategi dalam memaksimalkan sosial media untuk memajukan jasa dan produk mereka lewat pemasaran promosi daring,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Ngunut, Sutrisno mengapresiasi atas pencapaian BUMDes di wilayah Kecamatan Ngunut. Ia menyampaikan, untuk menghidupkan dan menggerakkan BUMDes di Kecamatan Ngunut, ada 18 desa yang sudah terbentuk, bahkan sudah ada 6 desa yang sudah bisa berkontribusi untuk memberikan sisa hasil usahanya kepada desa dalam hal ini sudah memberikan kontribusi PAD ke desanya.
“Ini luar biasa. Sekarang BUMDes sudah bisa Kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Mudah-mudahan dengan banyaknya pihak-pihak yang punya perhatian terhadap BUMDes, nanti harapannya BUMDes menjadi salah satu tulang punggungnya PAD desa, bisa terwujud”, kata Sutrisno.
Lebih lanjut di sampaikan Kepala DPMD Kabupaten Tulungagung, melalui Kabid. Pertahanan ekonomi dan lingkungan, Wahyu Yuniarko, bahwa pihak Dinas terus mengupayakan agar BUMDes selalu melakukan update entry DBC.
“Ada sembilan aksi yang sudah kami lakukan. Kita sudah melakukan terkait dengan mengidentifikasi pendataan (maping) BUMDes. Kami juga menyusun regulasi terkait dengan BUMDes,” ucapnya.
Wahyu berharap, BUMDes-BUMDes yang masih rintisan agar bisa menjadi berkembang.
“Total dari yang sudah terbentuk sebanyak 257. Dan minggu ini akan kita hadirkan sebanyak 97 BUMDes pemula akan kita rangkul, akan kita tingkatkan kompetensinya agar BUMDes yang masih pemula ini bisa menjadi setingkat lebih maju,” tandasnya.(Pur).