TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Dinamika bekerja di luar negeri ternyata tidak semua mudah seperti yang digambarkan, selalu mendapatkan kemudahan, karena sudah mempunyai modal dana hasil dari bekerja. Hal ini seperti yang terjadi pada almarhum Winarno, 40 tahun, warga dusun Ngipik desa Bono Kecamatan Boyolangu.
Sebuah surat, dengan Kop Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, yang diterima lembaga SBMI Tulungagung menyatakan bahwa, pada tanggal 1/12/2021, atas nama Winarno dinyatakan meninggal dunia karena kasus penyakit yang dideritanya.
Hal itu disampikan sekretaris SBMI cabang Tulungagung, Muhib. Dari hasil komunikaai lewat ponsel, laki laki yang betempat tinggal di Desa Rejotangan itu, mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pengawalan kepulangan jenazah Winarno, karena berdasar surat dari kedutaan itu seharusnya sudah diterima keluarga tanggal 28/12/2021 kemarin. Namun demikian, setelah dilakukan monitoring, baik langsung komunikasi via telepon dengan lembaga induk SBMI, dan beberapa kolega , termasuk persatuan kekeluargaan pekerja di Malaysia, dimana almarhum ada di dalamnya, didapatkan informasi bahwa penundaan pemulangan jenazah ke Indonesia itu karena proses antrian pesawat yang menerbangkan ke Indonesia.
Hal ini juga sudah pernah ditegaskan kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi kabupaten Tulungagung, Agus Santosa, pada Rabu, 29/12/2021 kepada media .
Selaku sekretaris lembaga yang konsen dengan buruh migran, Muhib mengaku akan terus kawal masalah kepulangan jenazah pekerja asal desa Bono tersebut.
” Ini tim lagi konsentrasi hal ini, untuk ketua, tugasnya terus melakukan monitoring dengan pihak Kedubes, dan lembaga yang ada di sana, sedang tugas saya, yang terua memastikan setelah sesampainya di Indonesia,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa semua proses itu tidak dibebankan pihak keluarga walaupun status almarhum bukan sebagai pekerja legal.
” Nah dalam hal ini, atas kepedulian kelompok persaudaraan, untuk biaya pemulanagan jenazah dikumpulkan uang donasi dari sesama pekerja yang jumlahnya cukup, bahkan lebih untuk keperluan biaya pemulangan secara mandiri,” terangnya.
Muhib juga menyampaikan bahwa, dalam surat dari Kedubes itu, jelas-jelas menerangkan agar baik Malaysia maupun Indonesia ikut membantu kelancaran pemulangan jenazah.
“Kami terus berusaha, insya Allah 31/12/2021 atau paling lambat 1/1/2022, jenasah sudah bisa diterima Siswoko, (adik Winarno red) selaku wakil pihak keluarga dari penerbangan Kuala Lumpur – Juanda Surabaya,” ujarnya.
Diketahui dalam setu bulan terakhir, dua warga negara Indonesia dari Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, meninggal dunia, dan keduanaya adalah Pekerja Migran, di Taiwan dan Malaysia. Keduanya adalah Wibowo Cahyo 34 tahun di Taiwan, yang diperkirakan sampai Tulungagung tanggal 7/1/2022, serta Winarno, 40 tahun di Malaysia, yang kepulanganya masih belum ada kepastian. ( Doni )