YOGYAKARTA.Liputan11.com-Dampak pandemi covid-19 sangat di rasakan oleh samua lapisan masyarakat, tak terkecuali pelaku usaha ekonomi kreatif di kota Yogyakarta. Sejak bulan April 2020 hingga April 2021 sudah terasa berkurangnya pengunjung sehingga berdampak pada penurunan omzet penjualan terutama trafic dari luar kota jogja sehingga semakin memaksimalkan penjualan online
Hal ini disampaikan Haki, ART and MEDIA Manager PT Asri Dagadu, saat diwawancarai Liputan11.com. di kantornya di jalan Gedung kuning.
Jum’at, (30/4/2021).
Haki mengatakan, selain kaos, dompet, gantungan kunci, pihaknya juga merespon produk untuk pandemi, seperti masker dan juga face sield. Terkait dengan omzet penjualan Ia mengakui sempat ada peningkatan pada bulan Oktober hingga Desember 2020 lalu karena adanya loong week end, tetapi diawal tahun 2021 menurun kembali karena ada PSBB tahap pertama, kedua, dan ketiga
“Sudah menjadi budaya kalau bulan puasa ini sepi, tetapi nanti H-7 akan ramai hingga akhir Lebaran, namun sekarang ini ada larangan mudik akan bertambah sepi,” ucap Haki dengan nada sedih.
Dengan berbagai kebijakan pemerintah di tengah Pandemi, yang berdampak pada penurunan omzet penjualan, pihaknya tidak patah arang, berbagai inovasi pun akhirnya dilakukan untuk meningkatkan kembali penjualannya diantaranya dengan membuka gerai serta memaksimalkan penjualan melalui online.
“Ya,, kita tetap semangat, kita kembali akan memaksimalkan penjualan secara online dan membuka gerai di Ambarukmo plaza. Kita juga akan melakukan riset pasar untuk mengikuti trend yang sedang In di pasar.
Value Dagadu adalah smart, smile, yang mengandung edukasi dan jenaka,” pungkasnya.
Pewarta : Agus Susanto.