Close Menu
Liputan11
  • Berita
  • Regional
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik
  • Pemerintahan
What's Hot

Jelang Festival, Polres Tulungagung Gelar Pelatihan Membuat Dan Menerbangkan Balon Udara

Senin, 12 Mei 2025 - 16:54 WIB

Wabup Ahmad Baharudin Sebut Vespa Carnival 2 Ajang Silaturrahmi dan Kenalkan Potensi Wisata Tulungagung

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:30 WIB

Sekdes Gamping Menerima dan Hormati Hasil Pertemuan di Kantor Camat Campurdarat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:29 WIB
Kamis, Mei 15
Facebook X (Twitter) Instagram
Liputan11
  • Beranda
  • Berita
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Pendidikan
    • Pariwisata
    • Olahraga
  • Regional
    • Tulungagung
    • Blitar Raya
    • Kediri Raya
    • Trenggalek
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
    • Ponorogo
    • DI Yogyakarta
    • Lampung Raya
  • Politik
  • Info Desa
  • Hukum dan Kriminal
Liputan11
Berita Utama » Berita
Berita

Sumbu Imajiner Menuju Warisan Dunia

By RedaksiMinggu, 27 Juni 2021 - 02:21 WIB
Facebook WhatsApp Twitter
IMG 20210627 WA0026
Share
Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

YOGYAKARTA.Liputan11.com-Pemerintah DIY terus berupaya mewujudkan target sebagai kota warisan Dunia. Hal itu diajukan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dengan tujuan agar seluruh kalangan masyarakat menghargai situs budaya yang ada di Yogyakarta.

Demikian disampaikan GKR. Mangkubumi sebagai Pembicara Kunci dalam Sarasehan Budaya bertema City of Philosophy : Kota Yogyakarta Menuju Warisan Dunia, Jumat (25/6/2021) di salah satu Hotel Kawasan Malioboro.

Sarasehan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si.,(Paniradya Pati Kaistimewan DIY), Ir. Aman Yuriadijaya, M.M., (Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta), dan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., (Rektor Universitas Widya Mataram). dan diikuti tokoh masyarakat, akademisi, komunitas bisnis serta pejabat pemerintahan.

Baca Juga:  Kabar Gembira Bagi Warga Pakisrejo dan Sekitarnya, Kini Telah Dibuka Toko AG 581 Yang Sediakan Berbagai Peralatan dan Perabotan Lengkap

“Target besarnya heritage, lalu sumbu imaginer. Garis filosofi dari tugu sampai Krapyak yang melewati 22 titik kawasan heritage bahkan lebih,” terang GKR Mangkubumi.

Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY, hampir setiap hari kita melihat situs budaya, sehingga situs budaya itu dianggap biasa-biasa saja, padahal semestinya semakin tua usia situs budaya harus kita junjung tinggi. Banyak situs digaris filosofi seperti keraton Yogyakarta, Alun-alun, Masjid Gede Kauman, beberapa nDalem dan lainnya yang perlu ada penataan bersama.

“Tujuan ini (Yogyakarta Menuju Warisan Dunia) perlu kita sengkuyung bersama. Warisan budaya tidak hanya yang terlihat diatas tanah, saya mengajak bapak-ibu juga menghargai situs yang berada didalam tanah,” ungkap GKR Mangkubumi.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Edy juga mengatakan bahwa, perlu sosialisasi dan edukasi publik tentang sumbu filosofi, sehingga dikenal dan difahami masyarakat Yogyakarta, lebih-lebih yang berada pada jalur tersebut. Dari aspek ekonomi, sumbu filosofi semestinya dapat diotimalkan untuk memberikan kemanfaatan ekonomi.

Baca Juga:  Satreskrim Polres Tulungagung, Bongkar Kasus Penipuan Puluhan TKI

“Banyak legenda dan mitos yang mendukung kapitalisasi. Obyek wisata menjual mitos, kisah, sejarah dan mitos sehingga menjadi menarik dikunjungi wisatawan. Jogja Istimewa menjadi brand pariwisata di DIY sebagai cermin optimisme perkembangan dunia pariwisata. Sektor pariwisata memberikan kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Yogyakarta sebesar 17,46%, yang melebihi kontribusi nasional yang hanya menyumbang sekitar 4,8% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” terang Rektor UWM itu.

Baca Juga:  Dinkes Tulungagung Gandeng Puskesmas Sembung Lakukan Vaksinasi ke dua jenis Astrazeneca

Garis imajiner dan sumbu filosofis, lanjut Prof Edy, merupakan kekayaan budaya di Yogyakarta. Kisah mitologi dari filosofi sumbu imajiner bisa menjadi destination of history jika dikelola dengan baik. Masyarakat Jawa memiliki kecenderungan untuk melakukan pemujaan terhadap objek tertentu. Jika itu diyakini dan berkembang menjadi asumsi, maka bisa menjadi “industri budaya” dengan mengerahkan pikiran dan tindakan manusia sehingga akan menjadi peluang ekonomi yang prospektif.

“Yogyakarta memiliki banyak keunggulan untuk diangkat ke tingkat dunia supaya bermanfaat lebih besar. Jika Yogyakarta menjadi warisan budaya dunia, akan ada kepedulian dunia terhadap eksistensi Yogyakarta,” pungkasnya.(Agus.s)

GKR. Mangkubumi Malioboro Situs budaya UNESCO Universitas Widya Mataram
Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

Berita Terkait

Ritual Adat Ulur – Ulur di Telaga Buret, Bupati Tulungagung: Kearifan Lokal Yang Perlu Dijaga Kelestariannya

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:07 WIB

Bupati Gatut Sunu Sampaikan Sejumlah Program Dalam Musrenbang RPJMD Kabupaten Tulungagung Tahun 2025 – 2029

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:28 WIB

Ny Yuyun Ahmad Baharudin, Istri Wabup Tulungagung Hadiri Harlah Fatayat NU ke-75

Kamis, 24 April 2025 - 23:03 WIB
Add A Comment
Leave A Reply

Top Posts

Libur Awal Ramadhan, Sejumlah SD Negeri Abaikan SE Kadis Pendidikan Tulungagung

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:49 WIB5,707

Kisah Asmara Terlarang Putri Kuning, Tewasnya Raden Bondan Surati Dan Warok Suro Manggolo

Minggu, 28 November 2021 - 10:15 WIB3,853

Misteri Yoni Perkutut, Katuranggan Narayana

Jumat, 15 Oktober 2021 - 20:20 WIB3,112

Punakawan

Kamis, 25 November 2021 - 17:37 WIB2,411
Jangan Lewatkan
Tulungagung

Jelang Festival, Polres Tulungagung Gelar Pelatihan Membuat Dan Menerbangkan Balon Udara

By RedaksiSenin, 12 Mei 2025 - 16:54 WIB

Tulungagung – Liputan11.com, Polres Tulungagung menggelar kegiatan pelatihan membuat dan menerbangkan balon udara tanpa awak…

Wabup Ahmad Baharudin Sebut Vespa Carnival 2 Ajang Silaturrahmi dan Kenalkan Potensi Wisata Tulungagung

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:30 WIB

Sekdes Gamping Menerima dan Hormati Hasil Pertemuan di Kantor Camat Campurdarat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:29 WIB

Ritual Adat Ulur – Ulur di Telaga Buret, Bupati Tulungagung: Kearifan Lokal Yang Perlu Dijaga Kelestariannya

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:07 WIB
© 2025 liputan11 by team jack
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.