TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Hari pertama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dan bertahap, SMA Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung, menunjukkan keseriusannya dalam memberikan pendidikan yang terbaik di tengah penerapan PPKM di masa pandemi covid-19.
Hal tersebut seperti disampaikan Kepala SMA Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung, Indiyah Nurhayati, M.Pd., melalui Waka bagian Humas, Mashadi, S.Pd., saat diwawancarai Liputan11.com di serambi kantor SMA Negeri 1 Ngunut. Selasa, (7/9/2021) siang.
Mashadi mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka terbatas dan bertahap yang dilakukan SMA Negeri 1 Ngunut ini mengacu pada surat dinas yang di tunjuk dari Cabang Dinas Pendidikan Povinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Tulungagung dan Tenggalek, kepada SMA Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung.

Namun demikian menurut Mashadi, pihaknya telah menyiapkan banyak hal dari awal sebelum pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dan bertahap ini. Mulai ijin dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawatimur Wilayah Kabupaten Tulungagung dan Tenggalek, juga ijin dari Satgas covid-19 kabupaten Tulungagung.
Lebih lanjut dipaparkan Mashadi bahwa, Persiapan SMA Negeri 1 Ngunut dalam melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas dan bertahap di masa pandemi covid-19 tidak hanya ijin, namun pihaknya juga telah mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan, serta satgas sekolah.
“Kelengkapan fasilitas yang ada, baik sarana dan prasarana mulai thermo gun, tempat cuci tangan yang telah di sediakan pada masing-masing kelas dan tempat umum di kawasan sekolah, masker, serta face Shield,” ujarnya.

Terkait penerapan protokol kesehatan yang diterapkan SMA Negeri 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung, Mashadi menuturkan bahwa, saat murid datang langsung di thermogun, sampai di tempat sepeda untuk melakukan cuci tangan atau menggunakan sanitizier, kemudian saat anak masuk kelas langsung menggunakan face shied yang sudah sediakan pihak sekolah di masing-masing kelas yang di pandu oleh satgas sekolah yang terdiri dari OSIS, Pembina, Kepala Sekolah turun langsung.
“Jadi jauh hari SMA Negeri 1 Ngunut sudah membentuk tim atau semacam satgas dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkup sekolah. Ada kurang lebih 48 titik tempat cuci tangan yang telah di sediakan di lingkup sekolah. Berikut 12 thermogun dan masker yang juga telah di sediakan dan di bagikan oleh pihak sekolah serta face shield,” kata Mashadi.
Selain itu terkait SOP pembelajaran di SMA Negeri 1 Ngunut, Mashadi menyatakaan bahwa hal tersebut betul-betul dilaksanakan, sehingga dari Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dan juga Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Tulungagung dan Trenggalek menyatakan bahwa SMA Negeri 1 Ngunut layak untuk melakukan Pembelajaran Tarap Muka terbatas dan bertahap.

Dalam kesempatan tersebut Mashadi menjelaskan bahwa, terkaid pembelajaran di dalam kelas, murid yang masuk dalam pembelajaran tatap muka di sekolah adalah 50% dari total keseluruhan, dengan pengkonstruksian hari pertama untuk kelas X, XI,XII, yang masuk sekolah murid-murid dengan nomor absen ganjil, sedangkan hari kedua para murid yang masuk dengan nomor absen genap.
“Jadi 50% murid yang masuk benar-benar kita laksanakan. Satu ruang itu hanya 18 anak,” jelasnya.
Lanjut Mashadi, terkait jam pelajaran di mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.20. WIB, yang terbagi dalam lima mata jam pelajaran, yang masing-masing bidang study lama waktu pembelajarannya selama 1jam 40 menit.
“Jadi bapak/ibu guru dengan jadwal yang sama menghadapi murid yang berbeda di nomor absen ganjil dan genap sehingga punya pelayanan yang sama terhadap anak,” tuturnya.
Selain itu menurut Mashadi, Pembelajaran Tatap Muka ini akan bisa memberikan pendidikan karakter yang sudah lama tidak didapatkan para murid selama pembelajaran via daring.
“Membiasakan anak masuk sekolah untuk tetap belajar sesuai protokol kesehatan, sehingga kalau sudah terbiasa, maka belajar akan menjadi utama. Jadi intinya membiasakan anak pada situasi dan kondisi seperti ini untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak muncul cluster baru dalam pembelajaran tatap muka ini,” tambahnya.
Mashadi berharap, ke depan SMA Negeri 1 Ngunut bisa melaksanakan program pembelajaran dengan baik dan tidak terdapat cluster baru. Selain itu, Dinas Pendidikan dalam perkembangan selanjutnya diharapkan terus melaksanakan pembelajaran tatap muka, karena ini sangat di harapkan oleh anak-anak.
“Karena sudah terlalu lama belajar tanpa bertemu guru nampaknya tidak bisa optimal. Semoga pandemi covid-19 segera berlalu dan sirna sehingga bisa normal kembali dan dunia pendidikan tidak lumpuh,” pungkasnya. (Gus).