TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Banyaknya masyarakat yang menyaksikan kejadian kemarahan Mensos Risma di Tuban melalui berbagai kanal media sosial , Sabtu ,24 Juli 2021, ternyata belum banyak mempengaruhi kebijakan pembagian Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) Tulungagung pada periode Juli ini.
Hal itu ditegaskan kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Suyanto dalam keterangannya kepada Liputan11.com.
” Benar, kami memang menyalurkan bantuan itu masih model per bulan. Banyak hal pertimbangan, mengapa kami tidak langsung memberikan bantuan itu dalam paket tiga sekaligus. Yang namanya bahan pangan, kami tetap menjaga agar mutu dan kadungan gizinya terjaga. Kalau diberikan secara langsung, kami takut merusak mutu. Maka dalam kondisi itu kami sudah koordinasi dengan Bank, agar tetap melakukan pencairan pembelanjaan per bulan, yang peruntukannya untuk Juli- Agustus- September “, paparnya. Senen, (26/7/2021) ketika di konfirmasi dikantornya.
Sementara terkait kebijakan untuk pembagian BPNT model masih peebulan, walau di masa PPKM ini, salah seorang pendamping ( TKSK ) yang tidak mau disebutkan namanya,membenarkan adanya perintah dari kepala dinas sosial, melalui pesan di WA group yang dia terima.
Lebih lanjut Kadinsos Suyanto, menegaskan bahwa yang diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM ) itu bukan uang cash, tetapi berupa sembako yang disediakan di E warung penyedia dan itu murni untuk kepentingan KPM. Jadi tidak ada bunga , seperti yang di sampaikan dalam tayangan media sosial itu tegasnya.
Terkait permintaan agar dalam bulan Juli ini paket harus diberikan sekaligus, terus untuk bulan Agustus akan ada lagi bantuan, pihaknya sampai sekarang belum mendapatkan surat resmi terkait petunjuk itu, sebagai pedoman untuk menyalurkan BPNT nantinya. Dalam melaksanakan tugas sebagai dinas terkait , model penyaluran bulan perbulan ini juga sudah dikomunikasikan dengan pimpinan, dalam hal ini Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo. ( Doni )