Kedirikota,Liputan11.com,– Guna meningkatkan partisipasi sekaligus merangsang pelajar untuk peduli terhadap isu lingkungan, Yayasan kajian ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton Foundation) bekerjasama Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri mengadakan kegiatan sekolah alam detektif sungai di Sekolah Alam Ramadhani Mojoroto Kota Kediri.
Kegiatan ini dimulai pagi dan dibuka langsung oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri Imam Muttakin.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini, kami ingin mengajak adik-adik detektif sungai untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi plastik kresek, mengajak orang tua dan keluarga untuk memilah sampah sejak dari rumah. Juga penting untuk menjaga sungai Brantas dari limbah rumah tangga dan polusi plastik. Kota Kediri sudah memiliki Perwali No.40 Tahun 2023 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai” ucapnya.
observasi kesehatan sungai melalui biotilik dan penelitian mikroplastik di Sungai Kedak, salah satu sungai yang mengalir ke sungai induk yaitu Brantas. Observasi bertujuan untuk mengajak anak-anak untuk menjaga sungai, khususnya melihat kualitas air menggunakan indikator biota dan melihat kontaminasi mikroplastik yang dapat membahayakan lingkungan sekaligus mengancam kesehatan manusia.
Selaku Koordinator Sekolah Alam Detektif Sungai, Tonis Afrianto pada hari kedua pelaksanaan Sekolah Alam Detektif Sungai, di Sekolah Alam Ramadhani Kota Kediri, pada Rabu 19 Juli 2024.
Tonis menyebutkan, data Ecoton tahun 2017, mengungkap bahwa sampah popok bayi di sungai yang ada di Jawa Timur, mencapai 3 juta popok per hari.
“Angka tiga juta popok ini sudah termasuk kontribusi dari Kediri,” katanya.
Lebih lanjut, dengan fenomena pembuangan sampah di sungai, maka Ecoton meminta pemerintah untuk mendorong masyarakat agar sebisa mungkin melakukan pengurangan sampah di sungai, dan gencar melakukan Gerakan Pengurangan Popok Sekali Pakai. (Fer/lang)