KDMP Desa Pulogedang Dapat Apresiasi, Inovasi Desa Jombang Jadi Sorotan Nasional.

JOMBANG,Liputan11.com – Keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Jombang kembali menuai apresiasi dari Pemerintah Pusat. Salah satunya adalah KDMP Pulogedang yang dinilai berhasil menjadi role model dalam menggerakkan ekonomi desa berbasis gotong royong dan kolaborasi lintas sektor.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) KDMP yang digelar di Kabupaten Jombang, Selasa (30/9/2025), Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Dr. Ir. Sugeng Santoso, M.T., menyampaikan kekagumannya terhadap inovasi yang dilakukan oleh pemerintah desa bersama masyarakat Pulogedang. Menurutnya, langkah cepat yang dilakukan di tingkat desa sudah sejalan bahkan lebih maju dari rencana strategis pemerintah pusat.

“Kolaborasi dan inovasi yang ditunjukkan KDMP Pulogedang patut diapresiasi. Mereka mampu bersinergi dengan BUMDes, BGN, hingga membuka ruang kerjasama dengan Dapur MBG. Ini justru lebih dulu dilakukan sebelum pemerintah pusat merampungkan draft Perpres Pengelolaan MBG,” ungkap Sugeng dalam forum tersebut.

Kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada tingkat lokal. Kehadiran tujuh BUMN, di antaranya BULOG, ID FOOD, dan Bank HIMBARA, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memperkuat peran KDMP. Salah satu bentuk nyata adalah kerja sama KDMP Pulogedang dengan ID FOOD sebagai distributor pangan. Sementara itu, KDMP Banjarsari juga menghadirkan inovasi bisnis berupa skema “Gowo Bayar”, yakni layanan sembako ambil dulu bayar kemudian, yang terbukti meringankan beban masyarakat.

Usai forum diskusi, tim monitoring yang didampingi oleh Kepala Dinas terkait Pemkab Jombang melakukan peninjauan lapangan ke KDMP Pulogedang. Di lokasi, terlihat bagaimana sinergi KDMP, BUMDes, dan BGN berjalan efektif dalam menggerakkan ekonomi desa sekaligus memberdayakan masyarakat.

Staf Ahli Kemenko Pangan menilai, inisiasi yang dilakukan oleh Eko Ariyanto Kepala Desa Pulogedang merupakan langkah strategis dan visioner. Pasalnya, pola kemitraan yang dikembangkan tersebut memiliki substansi yang sama dengan kebijakan yang tengah dirancang pemerintah pusat.

“Desa Pulogedang sudah membuktikan bahwa jika desa diberi ruang, mereka mampu menghadirkan terobosan yang sejalan dengan kebijakan nasional. Ini akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan KDMP sebagai pilar ekonomi kerakyatan,” tambah Sugeng.

Bupati Jombang, Warsubi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat keberadaan KDMP. Menurutnya, dengan terbentuknya 306 KDMP/KKMP yang sudah berbadan hukum di Kabupaten Jombang, peluang untuk menjadikan koperasi sebagai motor penggerak kesejahteraan desa semakin terbuka lebar.

“KDMP bukan hanya wadah ekonomi, tetapi juga instrumen sosial yang meneguhkan semangat gotong royong. Harapannya, keberadaan KDMP di Jombang dapat terus berkembang, mendapat dukungan dari pemerintah pusat maupun stakeholder lain, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Bupati Warsubi.

Dengan berbagai inovasi yang muncul dari desa, Jombang semakin meneguhkan diri sebagai daerah yang siap menjadi laboratorium ekonomi kerakyatan. Keberhasilan KDMP Pulogedang diyakini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis koperasi.(lil)

Share.

Comments are closed.