Tulungagung – liputan11.com, Beredar kabar penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung melakukan langkah – langkah strategis dalam upaya pencegahan diantaranya melakukan monitoring di lapangan.
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto menjelaskan bahwa ada 7 Puskeswan di Tulungagung yang siap melayani permasalahan hewan ternak di masyarakat.
“Di Tulungagung ini ada 7 Puskeswan, jadi bagi masyarakat khususnya para peternak Sapi maupun kambing bisa memanfaatkannya dan menghubungi petugas kami yang ada di Puskeswan terdekat jika ada permasalahan hewan ternaknya,” terang Mulyanto kepada awak media di kantornya, Rabu (08/01/2024).
Kepada masyarakat, Mulyanto menghimbau untuk mengisolasi dan memisahkan hewan ternaknya yang sakit dengan yang sehat. Selanjutnya bisa menghubungi petugas Puskeswan terdekat untuk segera dilakukan penanganan terhadap hewan yang sakit.
“Kemudian juga dengan membatasi lalu lintas orang yang tidak berkepentingan dengan ternak tersebut, terutama orang – orang luar yang pernah dari kandang lain yang ternaknya barangkali sakit masuk ke kandang hewan yang sehat. Karena kemungkinan orang lain tersebut bisa menjadikan penularan penyakit ke hewan ternak yang sehat,” ujarnya.
Mulyanto juga mengapresiasi kepada para pedagang hewan dan peternak lokal yang khawatir terhadap potensi penularan PMK dari luar daerah dengan mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan penutupan sementara pasar hewan terpadu.
“Tentunya Pemkab Tulungagung merespon positif atas usulan tersebut sehingga dituangkan dalam suatu kebijakan melalui Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung Nomor 500.7.2.4/0029/34.03/2025 dan oleh karena itu maka pasar hewan yang ada di Tulungagung ditutup untuk sementara waktu yaitu mulai tanggal 10 hingga 25 Januari 2025,” tambahnya.