Kediri – LIPUTAN 11.COM, Pemkab Kediri menggelar Job Fair 2025 yang digelar di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), 20-21 Mei 2025. Tercatat, sebanyak 2.189 posisi dari puluhan perusahaan siap diperebutkan para pencari kerja, terutama lulusan baru SMA dan SMK.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Dewi Mariya Ulfa menegaskan bahwa job fair ini diharapkan menjadi jawaban nyata atas masalah pengangguran yang masih membayangi wilayah Kabupaten Kediri.
“Saya mewakili Mas Bup untuk membuka acara ini. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan tetap dan keluar dari kemiskinan ekstrem,” ucapnya dengan tegas.
Tahun ini, job fair tidak hanya menghadirkan lowongan kerja lokal, tetapi juga membuka program magang ke Jepang selama tiga tahun di sektor seperti pengelasan dan perawatan lansia, dua bidang yang saat ini banyak dibutuhkan di Negeri Sakura. Selain itu, peluang menjadi wirausahawan juga dibuka melalui penawaran franchise dari lembaga seperti Mekar, PNM, dan FAM dengan modal awal yang bervariasi dari Rp5 juta hingga Rp55 juta.
“Jadi nggak harus jadi karyawan, bisa juga jadi bos,” tambah Wakil Bupati, memberi semangat kepada para peserta.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri, Ibnu Imad mengatakan bahwa pelaksanaan job fair kali ini memang sengaja disesuaikan dengan momen kelulusan sekolah. Sehingga para lulusan bisa langsung mengakses peluang kerja tanpa harus menunggu lama.
“Strategi kami adalah menjembatani lulusan baru agar bisa segera masuk dunia kerja. Karena itu, job fair digelar tepat setelah masa kelulusan,” ucapnya, Rabu (21/5/2025).
Selain menyediakan ribuan loker dari perusahaan swasta dalam berbagai sektor, Job Fair 2025 juga membuka akses pemagangan ke luar negeri, khususnya ke Jepang.
Program ini dibuka melalui jalur seperti JTJ, SO, dan IM Jepang, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda, mulai dari biaya hingga tingkat kesulitan seleksi.
Untuk memberikan pemahaman menyeluruh, hari kedua job fair akan diisi talkshow interaktif seputar peluang kerja di luar negeri. Narasumbernya adalah alumni dan pembimbing program pemagangan yang akan membagikan pengalaman secara langsung.
“Kami ingin masyarakat, khususnya anak muda, memahami bahwa kerja di luar negeri itu bukan hanya soal gaji besar, tapi juga soal kesiapan mental dan fisik,” tegas Ibnu.
Tak hanya soal loker dan magang, Job Fair 2025 juga merespons tren wirausaha di kalangan generasi muda. Sejumlah stan mitra membuka peluang kemitraan bisnis, seperti franchise kopi dan usaha kuliner, dengan modal terjangkau mulai dari Rp5 juta hingga Rp6 juta.
“Sekarang banyak anak muda yang lebih tertarik jadi pengusaha. Karena itu, kami fasilitasi juga peluang usaha mandiri agar mereka bisa mulai dari sekarang,” jelasnya.
Job fair tahun ini juga mengusung konsep hybrid. Selain hadir langsung ke lokasi, pencari kerja bisa melamar secara online melalui platform e-Kerjo. Hingga pertengahan Mei, lebih dari 3.000 pelamar telah mendaftar dan mengunggah dokumen secara digital.
“Pelamar bisa langsung kirim lamaran lewat HP. Tapi kami tetap anjurkan bawa CV fisik ke lokasi karena beberapa perusahaan masih meminta berkas hard copy saat seleksi,” tutupnya. (Sin)





