26 C
Surabaya
Rabu, Desember 4, 2024
spot_img

Peringati Hari Pers Nasional, Puluhan Insan Pers di Tulungagung Gelar Tasyakuran Dan Diskusi

Tulungagung – liputan11.com, Puluhan insan Pers Tulungagung dari berbagai media menggelar tasyakuran dan diskusi dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 di Kantor Media Online Liputan11.com Kelurahan Karangwaru Tulungagung, Selasa (14/02/2023).

Acara yang mengusung tema “Menakar Kecerdasan Insan Pers Yang Profesional dan Bermartabat Pada Pesta Demokrasi” menghadirkan narasumber, dari Pakar Bahasa Indonesia, DR. Sri Wahyuni, M.Pd., Kadisnakertrans Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso, S. Sos., Praktisi Pendidikan, Kepala SMKN 1 Rejotangan, Drs. Masrur Hanafi, M.M., dan Penasehat Hukum, Adi Apriliawan, S.H.

Ketua panitia penyelenggara acara Agus Rianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Nara sumber yang bersedia hadir dalam moment bersejarah bagi Insan Pers di Indonesia.

“Melalui peringatan ini, Insan Pers utamanya yang ada di Kabupaten Tulungagung tetap solid dan terus semangat dalam menyajikan informasi berita, karya jurnalistik secara obyektif dan berimbang, sehingga mampu menjadi kontrol sosial yang profesional dan bermartabat,” ucapnya.

Peringatan HPN 2023 yang di gelar sederhana dan santai, salah satu  narasumber DR. Sri Wahyuni, M.Pd., memaparkan tata bahasa penulisan berita sesuai dengan kaidah dan norma-norma kejurnalistikan.

“Karena seorang jurnalis media cetak, atau media online, karya yang disajikan itu adalah dalam bentuk tulisan, jadi kalau dalam penulisan sebuah berita atau karya jurnalistik tidak tepat dalam menggunakan tanda baca, atau bahkan tidak tepat dalam pemenggalan kalimat maknanya bisa akan berbeda, atau bahkan tidak sesuai dengan informasi yang di beritakannya,” kata Sri Wahyuni, Pakar Bahasa Indonesia lulusan Universitas Negeri Malang,

Wanita enerjik yang berprofesi sebagai pendidik itu mengajak kepada para Insan Pers di Tulungagung untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan dunia pendidikan. Hasil karya jurnalistik bisa dijadikan rujukan dan model pembelajaran anak didik serta menjadi edukasi kepada publik.

“Bahasa jurnalistik itu memang beda dengan yang lain. Bahasa jurnalistik itu bahasa komunikasi massa yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik, yang memiliki sifat khas yaitu, singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik,” paparnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso, S.Sos., menyampaikan bahwa Peran Insan Pers atau Media sangat penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

“Tanpa adanya peran media yang memberikan informasi, hasil capaian pembangunan pemerintah tidak akan diketahui masyarakat,” ujarnya.

Namun demikian, tokoh Kawulo Alit ini juga mendorong Insan Pers yang ada di Kabupaten Tulungagung untuk bisa berperan aktif menjadi kontrol sosial yang profesional bagi pembangunan yang ada Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

“Jangan hanya berita-berita yang baik saja yang dimuat, berita yang tidak baik pun kami siap dikritik,” kata Agus Santoso

“Hal itu akan menjadi bahan evaluasi kami dalam menjalankan fungsi kami selaku abdi pemerintah. Misalnya, ada program Disnakertrans dalam menanggulangi angka pengangguran, tapi setelah program itu dijalankan ternyata angka pengangguran masih tetap tinggi, lha itu monggo silahkan diberitakan, jadi semua bisa tahu dan hal itu akan kami evaluasi untuk memperbaikinya,” ujarnya.

Sementara itu selaku Praktisi Pendidikan yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Rejotangan, Drs. Masrur Hanafi, M.M., mengatakan bahwa peran Insan Pers merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintahan, karena menurutnya tanpa adanya peran Pers atau media, visi misi pemerintah tidak akan tercapai.

“Ini harus diapresiasi, karena para tokoh itu besar karena Pers, dan pemerintah tanpa adanya Pers tidak akan terjadi visioner, visi misinya tidak akan tercapai,” ucap Hanafi.

“Jadi saya datang di acara ini menyampaikan terima kasih, Selamat Hari Pers Nasional tahun 2023. kegiatan ini perlu diedukasi, karena sebenarnya, di sekolah itu juga diusulkan untuk wartawan, agar raport di kita ada literasi, itu wajib di kurikulum baru.” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dialog interaktif para peserta yang hadir dengan para narasumber. (Gus)

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles