
Kediri Kota – Liputan11.com, Enam Ratusan orang yang tergabung dalam bolo pijat terapis mengikuti sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd., di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Pocanan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Senin (16/06/2025).
Kegiatan GERMAS untuk mengkampanyekan pentingnya hidup sehat. Nurhadi sebagai anggota Komisi IX DPR RI mitra kerja Kemenkes juga melaksanakan program pemerintahan Presiden Prabowo yaitu Program Kesehatan Gratis (PKG).
Lebih dari 600 bolo pijat terapis yang mengikuti sosialisasi GERMAS berasal dari Dapil VI Jawa Timur yakni Kabupaten Tulungagung, Kediri, Blitar. Selain itu juga dari bolo pijat terapis Kabupaten Pasuruan, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Nganjuk dan Jombang.
“Menggandeng bolo pijat terapis penting sekali agar tidak terjadi, yang sering dialami oleh saudara kita terkena serangan stroke mendadak, jantung dan lain-lain,” ungkap Nurhadi.

Lebih lanjut kata Politisi NasDem Nurhadi, dirinya ingin para pelaku bolo pijat mengkampanyekan pentingnya hidup sehat untuk tindakan preventif mencegah berbagai penyakit, utamanya penyakit berat seperti stroke dan jantung.
Menurutnya, Bolo pijat terapis merupakan orang yang bersentuhan langsung kepada masyarakat, agar mengedukasi mengkampanyekan pencegahan dini tentang penyakit.
“Di tahun 2024 kemarin setelah pandemi Covid 19, BPJS kesehatan mengalami defisit anggaran hampir 20 T, masyarakat saat ini lebih cenderung pilih langsung berobat ke puskesmas atau rumah sakit dibanding melakukan pencegahan kesehatannya,” lanjutnya.
Untuk itu Anggota DPR RI yang terpilih kembali periode 2024-2029, mengajak masyarakat berperilaku sehat dan berolah raga.
“Dalam kesempatan ini, kita mengajak masyarakat berperilaku sehat, sering berolah raga dan perbanyak minum air putih,” tandasnya.
Kegiatan sosialisasi Germas juga dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Khusnul Arif, S.Sos., perwakilan Kemenkes RI, Meily Arovi Qulsum, S.K.M., M.K.M., serta pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Lurah Pocanan dan para tokoh masyarakat. (Eko)




