Pembangun progam strategis TPS3R desa Tanjung gunung mencapai 80%.
JOMBANG,Liputan11.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup terus ditunjukkan melalui berbagai program strategis. Salah satunya dengan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang berlokasi di Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan. Pembangunan TPS3R ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga setempat, melainkan juga dirancang untuk menaungi lima desa sekaligus, yaitu Desa Tanjunggunung, Desa Tengaran, Desa Sumberagung, Desa Dukuhkelopo, dan Desa Mbongkot.
Proyek tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jombang Bidang Sanitasi Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 440 juta. Berdasarkan data yang tertera di papan proyek, pekerjaan pembangunan ini dimulai sejak 12 Juni 2025 dengan pelaksana KSM Tanjung Lestari. Kehadiran TPS3R ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam upaya menekan volume sampah di tingkat desa, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Kepala Desa Tanjunggunung, Samsuri, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemkab Jombang, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang telah memberikan perhatian besar pada persoalan sampah. Menurutnya, persoalan pengelolaan sampah selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi desa-desa di sekitar wilayah tersebut, mengingat meningkatnya jumlah penduduk sejalan dengan meningkatnya produksi sampah rumah tangga setiap harinya,Kamis (18/9/2025).
“Atas nama pemerintah desa dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jombang. Dengan adanya TPS3R ini, kami berharap masyarakat bisa lebih disiplin dalam mengelola sampah, tidak lagi membuang sembarangan, sehingga desa kita menjadi lebih bersih dan sehat,” ungkap Samsuri.
Samsuri juga menambahkan bahwa keberadaan TPS3R ini bukan hanya soal tempat penampungan sampah, melainkan juga sebagai wadah edukasi bagi warga untuk lebih mengenal konsep 3R (reduce, reuse, recycle). Dengan demikian, masyarakat bisa belajar memilah sampah organik dan nonorganik, mendaur ulang, hingga menciptakan produk baru yang bernilai ekonomi.
Selain memberikan manfaat lingkungan, pembangunan TPS3R ini diharapkan juga membawa dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Sampah organik, misalnya, bisa diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian warga. Sementara sampah nonorganik seperti plastik, botol, dan kertas dapat didaur ulang dan menjadi sumber tambahan penghasilan.
DLH Jombang menegaskan bahwa program pembangunan TPS3R merupakan salah satu strategi utama untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selama ini, penumpukan sampah di TPA menjadi masalah yang sulit diatasi jika tidak diimbangi dengan pengelolaan di tingkat hulu. Dengan adanya TPS3R di desa, masyarakat akan lebih terbiasa melakukan pemilahan sejak dari rumah.
Proyek ini juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Jombang. DLH menilai, keberhasilan pengelolaan TPS3R sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Tanpa kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan dan mendukung program pemerintah, keberadaan fasilitas ini tidak akan optimal. Oleh karena itu, Pemkab bersama pemerintah desa berencana mengadakan sosialisasi berkelanjutan agar masyarakat benar-benar memahami manfaat dan cara kerja TPS3R.
Di sisi lain, masyarakat setempat menyambut baik pembangunan ini. Beberapa warga mengaku merasa lega karena selama ini persoalan sampah seringkali menjadi keluhan bersama. Dengan adanya TPS3R, mereka optimis desa-desa di sekitar Tanjunggunung bisa lebih tertata, tidak lagi ada tumpukan sampah liar yang merusak pemandangan maupun mengganggu kesehatan.
Pembangunan TPS3R di Desa Tanjunggunung menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Harapan besarnya, langkah ini bukan hanya menyelesaikan persoalan teknis sampah, tetapi juga membentuk budaya baru dalam menjaga lingkungan. Dengan desa yang bersih, sehat, dan nyaman, kualitas hidup masyarakat pun akan meningkat, sekaligus mendukung terwujudnya Jombang yang lebih hijau dan berkelanjutan.(lil)