TULUNGAGUNG, LIPUTAN11.COM,— Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Tulungagung melakukan koordinasi lanjutan terkait kunjungan tim Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) atau yang lebih dikenal dengan program KKN-P.
Kepala BRIDA Kabupaten Tulungagung, Dr. Adi Prasetiya, SE., MM., usai
menggelar rapat Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Tahun 2024, di ruang Praja Mukti Pemkab setempat mengatakan pihaknya menghadirkan para Camat, Kepala Kelurahan dan Kepala Desa yang ada di Tulungagung.
Dikatakannya, program MMD adalah merupakan salah satu program yang di design untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi melalui mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat.
Yayak panggilan Kepada BRIDA Tulungagung menjelaskan, sasaran pelaksanaan kegiatan program MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya adalah di 45 Desa/Kelurahan di Kabupaten Tulungagung.
“Program yang mengusung tema “1 Desa 1 Karya Inovasi” Program ini menawarkan hilirisasi 45 Karya inovasi teknologi tepat guna baik itu berupa inovasi alat, penyuluhan, alat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, maupun kegiatan lain yang bermanfaat bagi pembangunan Mitra Desa/UMKM,” jelasnya.
Pihaknya berharap, nantinya mahasiswa/wi yang terjun di lapangan agar bisa segera mengetahui permasalahan yang ada di Desa. Sehingga dari permasalahan itu, nantinya akan muncul ide/inovasi untuk membantu Desa tersebut mengatasi permasalahan.
“Melalui inovasi tersebut nantinya diharapkan bisa untuk meningkatkan potensi-potensi yang ada di Desa,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Universitas Brawijaya, Endrika Widyastuti, S.Pt, M.Sc, MP, Ph.D juga menjelaskan, bahwa inovasi yang akan diberikan kepada masyarakat Tulungagung adalah inovasi yang berbasis dari permasalahan Desa. Yang mana inovasi tersebut berupa alat hilirisasi untuk Desa – desa.
“Selain itu, nantinya juga ada tiga topik mengenai penyuluhan dan pendampingan teknologi tepat guna,” jelasnya.
Lebih lanjut Endrika mengatakan, Fakultas Teknologi Pertanian mempunyai tiga bidang departemen yakni, Pangan, Bio teknologi sampai pemasaran, Mekanisasi pertanian dan juga teknik lingkungan.
“Jadi nantinya kita akan kolaborasikan kegiatan KKN mahasiswa/wi yang kita sebut MMD dengan pengabdian dosen, sehingga outputnya nanti juga output dari keluaran program pengabdian dosen.
Salah satunya dengan bantuan alat yang juga sudah dikonsultasikan dengan dosen inovasi apa yang akan diberikan dan juga desain alat dalam bimbingan dosen semuanya,” lanjutnya.
Disinggung jika nantinya inovasi alat tersebut bisa dikembangkan atau diperbanyak, Endrika mengatakan hal itu akan dipatenkan sesuai dengan nama Desa atau Dinas terkait.
“Terkait itu, rencananya nanti akan ada inovasi paten sederhana dimana kita juga melibatkan nama dari pihak Desa maupun Dinas, sehingga untuk memperbanyak nanti juga ada di kesepakatan,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Camat Kedungwaru, Rachmad Adhityo Kuncoro, S.STP, MM, juga menyampaikan apresiasinya dengan adanya program MMD FTP Universitas Brawijaya.
Ia berharap program tersebut bisa membawa manfaat demi kemajuan Desa – Desa yang ada di Tulungagung.
“Semoga program ini nantinya bisa bermanfaat untuk kemajuan Desa – Desa di kabupaten Tulungagung,” tuturnya.
Untuk diketahui, program MMD FTB Universitas Brawijaya ini akan diikuti oleh sebanyak 951 mahasiswa/wi yang
dimulai bulan April sampai Juli 2024 yakni di 45 Desa meliputi 14 Kecamatan, yakni Kecamatan Tulungagung, Boyolangu, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Rejotangan, Sumbergempol, Kalidawir, Pucanglaban, Pakel, Bandung, Gondang, Pagerwojo dan Sendang.(Goes)