Tulungagung, LIPUTAN11.COM, -Menyemarakkan dan memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, mengadakan tasyakuran dan pameran hasil karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. Selasa, (2/5/2023).
Acara tersebut dihadiri Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo,M.M., Wakil Bupati Gatut Sunu Wibowo, S.E., OPD terkait di lingkup Pemkab Tulungagung, dan seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.
Bupati Tulungagung beserta rombongan meninjau satu per satu stand pameran hasil karya P5, yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan ramah tamah di ruang Ki Hajar Dewantara, lantai dua kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung.
Rahadi Puspita Bintara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan momen yang sangat memberikan motivasi untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka di tahun 2024 nanti untuk mencetak guru-guru penggerak di seluruh Kabupaten Tulungagung, sehingga dengan semakin banyaknya guru penggerak yang semakin berkualitas nanti dunia pendidikan di Tulungagung semakin bergerak dan makin maju.
“Di Tulungagung sendiri lembaga pendidikan yang sudah melaksanakan kurikulum Merdeka ada sekitar 107, dengan perincian untuk SD ada sekitar 500, dan SMP Negeri ada 38,” ucapnya.
Di tanya terkait dengan kendala dalam pelaksanaan kurikulum Merdeka, Rahadi mengaku bahwa, masih perlunya persamaan persepsi yang perlu dibangun untuk mewujudkan hal tersebut. Menurutnya perlu dilakukan proses.
” Untuk pelaksanaan kurikulum itu sendiri juga perlu sebuah proses, dan saat ini untuk pelaksanaannya diberikan kesempatan pada kami Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung,” terangnya.

Dengan kurikulum Merdeka Belajar pihaknya mengajak seluruh masyarakat bekerja sama dalam membangun semangat belajar dengan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan proses belajar mengajar.
” Melalui Kurikulum Merdeka ini dapat memberikan inovasi untuk menciptakan guru-guru penggerak yang semakin berkualitas.
Semua guru diharapkan bisa menjadi guru penggerak, tetapi untuk menjadi guru penggerak juga ada ketentuan yang dilalui oleh tenaga pendidik, artinya secara umum harus terseleksi,” kata Rahadi.
Di lain pihak , Bupati Maryoto Birowo mengatakan bahwa, ada yang perlu dievaluasi dalam perjalanan pendidikan, salah satunya kurikulum Merdeka Belajar, karena masing-masing pendidik harus memahami betul transformasi pengetahuan kepada peserta didik.
“Di tingkat kedisiplinan dan manajerial, Dinas bisa memanajemen guru yang ada di SD maupun SMP baik yang Negeri maupun swasta, karena hal ini penting sekali, selain itu nantinya akan ada penambahan P3k,” tuturnya. (gus)