Tulungagung,- LIPUTAN 11.COM– Bentuk apresiasi atas dedikasi belasan guru yang sudah Purna Karya, Keluarga Besar SMKN 1 Rejotangan Tulungagung memberikan penghargaan dan tali asih dalam acara Halal Bihalal yang bertempat di Joglo pantai Midodaren, Besuki, Kabupaten Tulungagung. Kepala SMKN 1 Rejotangan Tulungagung.
Drs Masrur Hanafi, MM, mengatakan selain berhalal bihalal paska Hari Raya Idul Fitri 1444 H, acara tersebut sekaligus juga dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati pada tanggal 02 Mei 2023 kemarin. “Dengan semangat Hardiknas mari kita jadikan sebagai momentum untuk mendukung Pemerintah dalam penerapan kurikulum merdeka yang tentunya kita juga harus terus konsisten meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sebagai guru dan pendidik serta pembimbing bagi siswa siswi kita,” terang Hanafi, Sabtu (06/05/2023).
Selanjutnya, Mas Hanafi panggilan akrab KS SMKN 1 Rejotangan juga mengucapkan terimakasih kepada para guru – guru SMKN 1 Rejotangan yang telah pensiun atau purna karya atas perjuangan dan pengabdiannya selama ini. “Tanpa beliau – beliau (guru purna karya) kami tidak akan bisa apa – apa, beliau dulu berjuang. Maka di kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih atas perjuangannya dan semoga panjang umur dan selalu diberikan keberkahan bagi beliau serta anak – cucunya semoga menjadi anak cucu yang beruntung ,” ucapnya.
Bahkan Mas Hanafi juga meminta kepada para guru yang meskipun sudah purna karya agar tetap menjadi bagian dari keluarga besar SMKN 1 Rejotangan. “Karena saya merasa sekolah kita ini kan lembaga pendidikan yang yang masih baru namun sekolah kita sudah menjadi satuan pendidikan sebagai sekolah Pemadanan Industri di tahun ke IV revitalisasi dari program Dirjen Vokasi Presiden RI bapak Jokowi. Dan itu semua juga berkat pondasi dari beliau – beliau yang telah purna.
Alhamdulillah mulai 2019 hingga sekarang kita sudah masuk predikat Sekolah Pemadanan Industri,” sambungnya. Terkait hal itu, maka Mas Hanafi tetap meminta bimbingan para guru yang sudah purna karya untuk mendampinginya dan para pendidik yang masih tergolong muda agar bisa menjadi jiwa yang matang dalam pengembangan sekolah di masa mendatang. Karena menurutnya ia masih butuh sosok pendamping yang memiliki jiwa kedewasaan atau yang matang. Dan hal ini juga mengingat dalam program sekolah pusat keunggulan atau kurikulum merdeka bahwa disitu tidak ada lagi yang namanya guru, karena sudah berubah menjadi pembimbing , pelatih serta instruktur yang harus memiliki jiwa tua dan matang.
“Mohon ijin kami tetap mengapresiasi beliau – beliaunya dan kami menawarkan selama tidak ada kegiatan lain agar berkenan meluangkan waktu sebentar sekian menit, jam atau hari untuk mendampingi sebagai mentor bagi adik – adik kami yang hari masih berjiwa muda dan jiwa pembimbingnya masih perlu diasah lagi agar benar – benar menjadi pembimbing yang lebih matang,” harapnya.
“Sekali lagi, semoga spirit profesionalisme para guru sebagai pengajar dan pengayom bagi peserta didik sebagai generasi tidak akan pernah luntur dimakan jaman. Dan di momen ini saya selaku KS di SMKN 1 Rejotangan menghaturkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga besar SMKN 1 Rejotangan serta kepada bapak ibu guru yang telah purna karya, semoga jalinan silaturahmi kita tetap terjaga selamanya,” tutupnya.
Untuk diketahui dalam acara tersebut Kepala SMKN 1 Rejotangan memberikan penghargaan berupa tali asih kepada 13 orang guru yang telah purna karya. (tot)