Lestarikan Warisan Budaya, Bupati Tulungagung Buka Pameran Keris Tosan Aji

Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo, Ketua Komunitas Bhinneka Tunggal Ika Dio Jordy Alvian di Pameran Keris Tosan Aji

TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM – Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM membuka acara Bursa dan Pameran Keris Tosan Aji di Pendopo Ndalem Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Jum’at, (4/3/2022) malam.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wabup Tulunggaung, Gatut Sunu Wibowo, Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin, dan Forpimcam Ngantru

Dengan mengusung tema “Memelihara Warisan Budaya di kala Pandemi” Bursa dan Pameran Keris Tosan Aji yang diselenggarakan mulai tanggal 04 hingga 06 Maret 2022, diikuti belasan kolektor keris dari wilayah Tulungagung dan luar kota.

Bupati Maryoto menuturkan bahwa, Keris merupakan warisan dari leluhur terdahulu dan merupakan budaya yang harus dijunjung tinggi.

Selain itu menurut Bupati, Keris sendiri juga memiliki lambang kepada pemiliknya yang menunjukkan suatu falsafah dan kewibawaan orang Indonesia khususnya orang Jawa.

“Jadi berbicara tentang keris, itu kan pusaka atau jimat, barang yang dirumat, wesi aji diaji- aji artinya dijunjung tinggi, karena pusaka keris merupakan lambang kepribadian pemegangnya, atau lambang suatu kewibawaan,” tuturnya usai meninjau lokasi pameran.

Baca Juga:  Lega, 105 PPPK Tahap II Formasi 2021 Terima SK Bupati Tulungagung

Lebih lanjut disampaikan Bupati bahwa, keris juga merupakan suatu nilai maha karya atau mempunyai karya seni yang tinggi, yang mana pada waktu dulu para leluhur membuatnya belum secara modern.

“Kalau dulu orang membuat keris, atau seorang empu yang ahli membuat senjata, itu harus dengan melalui cara tapa brata terlebih dulu ,” kata Maryoto

Dengan adanya pameran keris ini, Maryoto berharap kepada kaum milenial agar lebih memperhatikan dan ikut nguri – nguri atau melestarikan budaya leluhur kita terdahulu yang mengandung pendidikan.

Sementara itu, Ketua Komunitas Bhinneka Tunggal Ika, Dio Jordy Alvian, mengatakan, dalam acara pameran keris kali ini diikuti sekitar 19 kolektor keris yang ada di Tulungagung. Sedangkan untuk peserta yang mengikuti bursa keris ada sekitar 12 peserta, 10 diantaranya berasal dari luar kota dan peserta UMKM non keris ada 8 peserta.

“Untuk keris yang dibursakan itu dijual belikan atau istilahnya mahar, sedangkan untuk keris yang dipamerkan tidak diperjual belikan,” ucapnya

Baca Juga:  17 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Dilantik, Bupati Tulungagung: Berdasarkan Profesionalisme dan Kebutuhan Organisasi

Lebih lanjut Dio menjelaskan, selain bertujuan melestarikan warisan budaya di kala pandemi, bursa dan pameran keris tosan aji ini bisa senantiasa menjadi pemacu dalam menggalang persaudaraan, persatuan dan kerukunan.

“Saya berharap dengan adanya acara seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda yang selama ini menganggap keris itu kuno ataupun angker. Padahal kita ketahui bahwa keris adalah sebuah maha karya dari para leluhur kita dan sudah diakui oleh UNESCO,” ungkap Dio, Putra mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo

Selain itu, ungkap Dio, Komunitas Bhinneka Tunggal Ika Tulungagung agar bisa memberikan inspirasi kegiatan – kegiatan positif dan bisa merangkul semua pihak tanpa membedakan kelompok, suku, ras dan agama, maupun kelompok – kelompok politik.

“Sesuai dengan namanya Bhinneka Tunggal Ika. Dengan semangat gotong – royong yang semakin memudar seiring bertambahnya kepentingan – kepentingan, kami kedepannya akan mengajak dalam kegiatan di bidang sosial, budaya dan kepemudaan,” pungkas. (gus/nuha)