dr. Hendri Marzuki, Direktur RSUD Ploso bersama tim Rekam Medis saat meninjau implementasi sistem PANDU-RME di ruang pelayanan.
JOMBANG,Liputan11.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ploso terus berbenah dan berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu langkah terobosannya adalah peluncuran PANDU-RME (Pemantauan Terpadu Rekam Medis Elektronik), sebuah sistem inovatif yang mengubah proses pemantauan kelengkapan rekam medis dari cara manual menjadi digital terpadu yang terhubung langsung dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Melalui inovasi ini, pemantauan rekam medis dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan berbasis data sehingga mendukung pengambilan keputusan klinis maupun manajerial secara efektif. PANDU-RME menjadi solusi terhadap berbagai kendala yang selama ini dihadapi, seperti keterlambatan pengisian data, lemahnya kontrol kelengkapan rekam medis, serta proses pelaporan yang belum optimal.
Menurut Jazilatur Rohmah, S.KM, selaku Kepala Seksi Perencanaan dan Rekam Medis RSUD Ploso, inovasi ini tidak hanya berbicara tentang digitalisasi sistem, tetapi juga penataan ulang tata laksana kerja atau business process agar lebih efisien. “Dengan hadirnya PANDU-RME, kami ingin memastikan setiap data pasien terdokumentasi dengan lengkap dan benar, tanpa menambah beban kerja petugas. Justru sistem ini membantu mempercepat monitoring dan meningkatkan akurasi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan,” ujarnya.
Jazilatur menambahkan, tujuan utama dari penerapan PANDU-RME adalah meningkatkan efektivitas kerja unit rekam medis dan unit pelayanan terkait, menyusun pedoman teknis dan SOP pelaksanaannya, serta meningkatkan kualitas dokumentasi pelayanan medis.
Dalam pelaksanaannya, RSUD Ploso menggandeng berbagai stakeholder utama baik internal maupun eksternal, seperti direktur rumah sakit, PPA (Profesional Pemberi Asuhan), Tim Efektif Aksi Perubahan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, hingga pengguna layanan. Kolaborasi ini menjadi kunci sukses dalam mengembangkan sistem yang benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.
Serangkaian tahapan dilakukan secara bertahap dan terukur, dimulai dari konsultasi bersama mentor dan coach, membangun komitmen bersama dengan mentor, pembentukan Tim Efektif, koordinasi penyusunan draft keputusan direktur, hingga desain dan uji coba sistem PANDU-RME. Setelah melalui tahap pengujian, sistem kemudian disosialisasikan ke seluruh unit pelayanan, disusun pedoman teknis serta SOP-nya, dan diakhiri dengan monitoring serta evaluasi implementasi PANDU-RME.
Sementara itu, Direktur RSUD Ploso, dr. Hendri Marzuki, menyambut baik inovasi ini dan memberikan apresiasi atas dedikasi seluruh tim yang terlibat. Menurutnya, digitalisasi menjadi bagian penting dari upaya rumah sakit menuju pelayanan publik yang lebih transparan, cepat, dan efisien. “Transformasi digital bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Dengan adanya PANDU-RME, kami berharap pelayanan medis di RSUD Ploso menjadi lebih akurat, terdokumentasi dengan baik, serta mendukung sistem manajemen yang modern dan terintegrasi,” ujar dr. Hendri.
“Inovasi ini juga sejalan dengan visi kami untuk menjadikan RSUD Ploso sebagai rumah sakit daerah yang unggul dalam mutu dan pelayanan berbasis teknologi informasi,” tambahnya.
Penerapan PANDU-RME menjadi bukti nyata bahwa RSUD Ploso tidak hanya fokus pada pelayanan kuratif, tetapi juga terus berinovasi dalam manajemen data dan tata kelola pelayanan kesehatan. Ke depan, sistem ini diharapkan mampu menjadi model percontohan bagi rumah sakit lain di Kabupaten Jombang, bahkan di tingkat provinsi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari kebutuhan nyata di lapangan. PANDU-RME bukan hanya program, tapi budaya kerja baru menuju pelayanan yang cepat, akurat, dan berkelanjutan,” tutup Jazilatur Rohmah.(lil)




