TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM– Paguyuban Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo, kembali bangkit menggugah apresiasi para pelaku seni tradisional utamanya seni jaranan di Kabupaten Tulungagung, untuk tetap semangat, bergerak, nguri-uri atau melestarikan warisan budaya luhur, setelah sekian lama vakum akibat pandemi Covid-19.
Paguyuban Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo, Pimpinan Subandi dari Kelurahan Kampung Dalem, Kecamatan Tulungagung, yang di support Galeri Azzahra, menampilkan berbagai atraksi yang dipentaskan putra-putri terbaik anggota paguyuban yang digelar di lapangan Kelurahan Bago Kecamatan Tulungagung, Minggu, (3/7/2022).
“Setelah sekian lama vakum akibat pandemi Covid-19, pementasan ini untuk membangkitkan lagi semangat pelaku seni tradisional khususnya seni jaranan di Tulungagung, untuk tetap semangat nguri-uri, atau melestarikan seni jaranan yang merupakan warisan budaya luhur para pendahu kita. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah,” kata Subandi, Pimpinan Paguyuban Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo.
Dalam pementasan tersebut ada beberapa gagrag yang dipentaskan mulai dari seni tari jaranan pembuka, tari jaranan Jawa, tari jaranan senterewe kreasi, tari celengan, hingga tari rampokan singo barong, yang semuanya diperagakan oleh putra-putri asli Tulungagung.
Antusias masyarakat sekitar mewarnai kemeriahan pagelaran tersebut. Mereka nampak berduyun-duyun menyaksikan Pagelaran Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo, hingga diakhir pementasan.
Mujiono, salahsatu warga Tulungagung yang menonton pagelaran tersebut saat diwawancarai tim.Liputan11.com mengaku senang dengan pementasan Paguyuban Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo.
Menurutnya, dalam pementasannya, pihak paguyuban masih tetap mengedepankan kearifan lokal, tidak keluar dari pakem walaupun sudah di kreasi dengan model campursari. Hal tersebut mencerminkan kreativitas generasi pelaku seni dalam melestarikan budayanya.
“Bagus mas, yang jelas apa yang disajikan oleh Paguyuban Seni Jaranan Campursari Turonggo Prasetyo Budhoyo, selain memberikan hiburan kepada masyarakat, masih lekat dengan kearifan lokal, dan tidak keluar pakem, walaupun untuk arasemen musik dan gamelan sudah di kolaborasi dengan model campursari,” ujarnya
Sementara itu dari pihak sponsorship Galeri Azzahra, Rio Hendrawan Nusantara, sangat mengapresiasi atas bangkitnya kembali seni tradisional termasuk seni jaranan di Kabupaten Tulungagung.
Pengusaha Muda pemilik galeri perhiasan emas yang beralamat di sebelah selatan Kampus UNITA ini berharap, dengan adanya kebijakan pemerintah yang telah membuka kelonggaran untuk kegiatan masyarakat di masa pandemi ini, bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, termasuk pelaku seni untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
“Melalui kebijakan pemerintah yang telah memberikan kelonggaran kegiatan kepada masyarakat ini, semoga bisa untuk membangkitkan lagi semangat masyarakat, para pelaku seni, pelaku usaha, pelaku ekonomi dan yang lainnya. Hal ini selaras dengan program pemerintah dalam mencapai Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Birokrasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” pungkasnya. (Agus)