TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tulungagung, menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung pada Rabu, 13 April 2022
Dalam orasinya, Aliansi Mahasiswa Tulungagung yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Indonesia, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesian, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tulungagung menyampaikan beberapa agenda yang menjadi tuntutannya.
Aksi mahasiswa tersebut mengecam Kebijakan Pemerintah dalam menaikan harga BBM Pertamax RON 92 yang tidak Pro terhadap Rakyat, mengecam sikap Pemerintah yang tidak bijaksana mengatur harga bahan pokok, Menolak Amandemen UUD 1945.
Selain itu mereka juga meminta Presiden Republik Indonesia untuk Pro-aktif dalam kebijakan yang menyengsarakan Rakyat mengenai Hilirisasi Migas serta memberi perhatian lebih terhadap problem agraria.
“Kami membangunkan mimpi mimpi anggota dewan, agar tergugah untuk selalu membela rakyat kecil, namun, gedung ini dikasih sekat pagar berduri,” ungkap Rizki Anggraini, salah satu orator dari HMI.
Bebagai macam sepanduk dibuat oleh mahasiswa, di antaranya: “Gemah Ripah Oligarki”, “Kepala Pundak Luhut Angkat Kaki”, “Banyak berharap banyak kecewa”.
Salah satu orator dari BEM mengenakan jas almamater mengatakan, pemerintah saat ini sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya banyak kebijakan yang menindas rakyat kecil.
“Di sini rezim tidak baik-baik saja, di sini kita berdiri atas nama rakyat Indonesia, menuntut janji dan hak kita, untuk itu mahasiswa tergabung aliansi mahasiswa menggugat terkait hak dan berbagai kebutuhan yang telah naik,” teriaknya.
Aksi masa sempat memanas namun bisa kembali tenang setelah Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, S.Sos menerima
beberapa perwakilan mahasiswa masuk di ruang Aspirasi untuk menyampaikan
aspirasinya.
Usai menerima perwakilan Mahasiswa di ruang Aspirasi, Ketua DPRD Tulungagung juga menemui ratusan mahasiswa yang masih berorasi di halaman kantor dewan.
Ketua DPRD mengatakan, pihaknya akan menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa ke lembaga yang lebih tinggi, yakni DPRD Jatim dan DPR RI.
“Sementara yang terkait dengan Pemkab Tulungagung sudah kami bicarakan dengan Bupati Tulungagung dan terkait penundaan pemilu dan tiga periode jabatan sudah dijawab oleh Presiden Joko Widodo,” kata Marsono.
Sedangkan persoalan yang terjadi di Tulungagung yang menjadi tuntutan mahasiswa, Marsono menjelaskan bahwa hal tersebut sudah menjadi catatan DPRD Tulungagung, bahkan menurut Marsono, pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak Pemkab saat rapat paripurna penyampaian rekomendasi LKPJ Bupati Tulungagung tahun 2021, yang digelar pada Selasa (12/4) lalu. Termasuk soal perbaikan jalan rusak dan pembangunan jalan tol.
“Kami mendukung mahasiswa untuk terus menyuarakan pendapat. Suarakan dan kami akan kawal. Kami pun bersedia untuk beraudiensi bersama,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim, yang ikut mendampingi Ketua Dewan bersama Ahmad Baharudin, serta Kapolres Tulungagung, AKBP. Handono Subiakto, dan Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Inf. Yoki Malinton Kurniafari, saat menerima perwakilan Aliansi Mahasiswa Tulungagung di ruang Aspirasi Kantor DPRD Tulungagung.
“Semua tuntutan mahasiswa akan kami sampaikan ke atas. Sementara terkait perbaikan jalan sudah kami sampaikan pada Bupati saat DPRD menyerahkan rekomendasi LKPJ Bupati tahun 2021,” tuturnya.
Berbagai tuntutan yang dituliskan dalam sebuah petisi itu, akhirnya ditandatangani, bersama antara perwakilan mahasiswa dan Ketua DPRD Tulungagung, untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Diakhir unjukrasa, tampak aparat keamanan dari Polres Tulungagung, yang dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP. Handono Subiakto, bersama Wakapolres, PJU, Polwan, dan anggota, membagikan bingkisan takjil kepada para mahasiswa.
Selain itu, para Mahasiswa peserta aksi, dengan penuh keakraban juga melakukan foto bersama dengan Ketua Dewan, dan Kapolres Tulungagung. (Nuha)