Close Menu
Liputan11
    What's Hot

    Digitalisasi Samsat Surabaya Selatan, Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Mudah & Efisien

    Selasa, 15 Juli 2025 - 13:34 WIB

    Warga Desa Puntukdoro Apresiasi Atas Dibangunnya TPS 3R

    Selasa, 15 Juli 2025 - 08:38 WIB

    Polres Tulungagung Akan Menindak 8 Jenis Pelanggaran ini Pada Operasi Patuh Semeru 2025

    Senin, 14 Juli 2025 - 22:55 WIB
    Jumat, 18 Juli 2025 - 04:27 WIB
    • Beranda
    • Berita
      • Peristiwa
      • Pemerintahan
      • Pendidikan
      • Pariwisata
      • Olahraga
    • Regional
      • Tulungagung
      • Blitar Raya
      • Kediri Raya
      • Trenggalek
      • Malang Raya
      • Banyuwangi
      • Ponorogo
      • DI Yogyakarta
      • Lampung Raya
    • Politik
    • Info Desa
    • Hukum dan Kriminal
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat dan Ketentuan Penggunaan Situs Web
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Liputan11
    Liputan11
    Berita Utama » Berita » Regional » Banyuwangi

    Tradisi Malam Satu Suro di Banyuwangi, Mensucikan Diri Hingga Memandikan Pusaka Leluhur

    By RedaksiSabtu, 30 Juli 2022 - 00:08 WIB
    IMG 20220729 WA0303
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    BANYUWANGI.LIPUTAN11.COM- Pernah mendengar sejarah Malam 1 Suro, Malam 1 Suro tahun 2022 jatuh pada 30 Juli bertepatan dengan hari Sabtu.Malam tersebut merupakan malam Tahun Baru Islam pada 1 Muharram 1444 H.

    Bagi sebagian masyarakat, Malam 1 Suro diyakini memiliki mistis. Dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, Malam 1 Suro dipandang memiliki makna mistis lebih dibandingkan dengan hari-hari biasa.

    Pada Malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka.

    Contohnya Sejumlah keraton dari Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, hingga Kasepuhan Cirebon bahkan punya tradisi masing-masing untuk merayakan 1 Suro.

    Salah satunya juga kota banyuwangi, yang sangat kental dengan mistis, memandikan pusaka dan membersihkan diri, yaitu mandi bunga tuju rupa serta mensucikan diri.

    Berbagai tradisi dilakukan warga di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menyambut datangnya malam suro.

    Salah satu tempat yang melaksanakan tradisi jamasan pusaka adalah Museum Blambangan di Banyuwangi. Tradisi tersebut melibatkan sejumlah benda pusaka, mulai dari keris, tombak, klewang, hingga pedang.

    Kegiatan ini dilakukan untuk melestarikan adat istiadat secara turun-temurun, sekaligus membersihkan pusaka dan menjaga peninggalan yang ada.

    “Kita lakukan (jamasan) setiap tahun. Jamasan intinya membersihkan pusaka. Di luar jamasan, kita sebulan sekali konservasi atau membersihkan pusaka yang ada di museum,” kata Kurator Museum Blambangan saat di konfirmasi detikOne, Bayu Ariwibowo, jumat (29/7/22).

    Jamasan dilaksanakan dengan memilih benda yang perlu dibersihkan, kemudian benda tersebut dibersihkan dengan cara dilap menggunakan air atau air kelapa. Setelah dilap, benda pusaka dikeringkan dan disimpan kembali.

    Baca Juga:  Gelar Halal Bihalal dan Konsolidasi Aliansi Macan Blambangan Nusantara: Wujudkan Karya Nyata

    Selain itu, ritual lainnya yang dilaksanakan setiap malam satu suro, kebanyakan masyarakat berjiarah di rowo bayu atau alas purwo, yang berdatangan bukan dari msyarakat dalam kota saja tetapi dari luar kota, yang berdatangan bukan dari agama islam saja tetapi dari agama hindu.

    Gus nur menambahkan” setiap malam satu suro beliau jiarah di rowo bayu, disana ritual dan berdzikir sesama murid-muridnya guna mensucikan diri dan memandikan peninggalan leluhurnya.

    Habib dari bali atau yang biasa di sapa abi mengatakan,” saya setiap malam satu suro kalau tidak ada halangan, saya niatkan dari rumah harus hadir berjiarah di rowo bayu dan alas purwo, saya disana ritual dan memandikan pusaka peninggalan dari kakek saya,” ujar abi.

    Menurut Nanang Hidayat pria yang berperawakan hitam manis pria asal tambak Rejo Banyuwangi juga menyampaikan, bahwa malam satu suro, malam yang sangat sakral bagi orang2 jaman dahulu, jadi kita sebagai generasi penerus harus bisa menjaga sejarah budaya orang Jawa jangan sampai punah.

    Masih lanjud menurut Nanang, disela2 penjamasan pusaka juga menceritakan bahwa setiap malam satu suro, semua pusaka kalau bisa harus di jamas, jamas dalam arti bisa di bersihkan biar kelihatan pamornya pusaka yang tangguh dari nilai seni pembuatan para resi atau para empu dijaman kerajaan.Tutup” (Yanto)

    di Banyuwangi Hingga Memandikan Pusaka Leluhur Mensucikan Diri Tradisi Malam Satu Suro
    Share. Facebook Twitter WhatsApp LinkedIn Threads
    Previous ArticleKapolres Tulungagung Ajak Anggota Manfaatkan Tahun Baru Hijriyah sebagai Momen Bertafakur dan Tadabbur
    Next Article Sambut Tahun Baru Islam 1444 H, Bupati Maryoto : Kita Jadikan Momentum Untuk Kembali Kepada Kebenaran Illahi
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Libur Awal Ramadhan, Sejumlah SD Negeri Abaikan SE Kadis Pendidikan Tulungagung

    Jumat, 28 Februari 2025 - 11:49 WIB5,720

    Kisah Asmara Terlarang Putri Kuning, Tewasnya Raden Bondan Surati Dan Warok Suro Manggolo

    Minggu, 28 November 2021 - 10:15 WIB3,907

    Misteri Yoni Perkutut, Katuranggan Narayana

    Jumat, 15 Oktober 2021 - 20:20 WIB3,132

    Punakawan

    Kamis, 25 November 2021 - 17:37 WIB2,412
    Jangan Lewatkan
    Berita

    Digitalisasi Samsat Surabaya Selatan, Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Mudah & Efisien

    By RedaksiSelasa, 15 Juli 2025 - 13:34 WIB

    SURABAYA Liputan11.com – Kantor Bersama (KB) Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) Surabaya Selatan terus berkomitmen…

    Warga Desa Puntukdoro Apresiasi Atas Dibangunnya TPS 3R

    Selasa, 15 Juli 2025 - 08:38 WIB

    Polres Tulungagung Akan Menindak 8 Jenis Pelanggaran ini Pada Operasi Patuh Semeru 2025

    Senin, 14 Juli 2025 - 22:55 WIB

    Dirlantas Polda Jatim Gelar Ops Patuh – 2025, Melanggar Bakal ditindak

    Senin, 14 Juli 2025 - 10:37 WIB
    © 2025 liputan11 by team jack
    • Redaksi
    • Kode Etik
    • Pedoman Media Siber

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.