Tulungagung- liputan11.com, Bencana Tanah Longsor di wilayah Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo mengakibatkan jalan desa di selingkar Waduk Wonorejo terputus untuk sementara waktu. Hal itu terjadi dampak dari hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten Tulungagung pada hari Senin (27/01/2025) kemarin.
Kalaksa BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, mengatakan longsor disebabkan karena hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Tulungagung.
“Dari kejadian ini setidaknya ada 10 wisatawan Camp terjebak di area wisata Ranu Gumbolo,” jelasnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut Tim BPBD Tulungagung kemudian berkoordinasi dengan petugas penjaga wisata Ranu Gumbolo untuk melakukan assessment longsor dan meninjau kondisi wisatawan camp.
“Setelah kita assesmen juga kita berikan bantuan logistik sementara dan mengarahkannya untuk meninggalkan lokasi wisata yakni dengan melewati akses jalan alternatif lainnya,” tambahnya.
Dijelaskannya, hujan deras terjadi pada hari Senin siang kemarin baru mereda sekitar pukul 17.00 WIB, meskipun di beberapa wilayah lain masih diguyur hujan ringan.
“Benar, tanah longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB yakni di jalan menuju Ranu Gumbolo area waduk Wonorejo,” ucap Gilang saat dikonfirmasi, Selasa (28/01/2025) sore.
Material longsor yang menutup jalan adalah setebal kurang lebih 3 – 4 meter dengan ketinggian sekitar 30 meter dan lebar 12 meter sehingga menutup separuh jalan penghubung Kedungcangkring dan Mulyosari.
Menurutnya, pasca terjadinya longsor warga Desa Wonorejo saat ini hanya bisa melalui jalur yang menuju ke arah Desa Kedungcangkring.
Sementara itu Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudi Camat Pagerwojo, Setiono, juga mengatakan akibat kejadian tersebut menyebabkan satu sisi akses jalan selingkar Waduk yang menghubungkan Desa Wonorejo – Mulyosari masih tertutup total.
Menurutnya, warga yang dibantu aparat dan pihak PJT (Perum Jasa Tirta) selaku pengelola waduk sudah berupaya melakukan pembersihan material longsor.
Akan tetapi karena volume material longsor cukup banyak dan kemungkinan ada resiko terjadinya longsor susulan yang membuat penanganan manual tidak mungkin dilanjutkan.
Untuk sementara akses jalan masih belum bisa dilalui baik R2 maupun R4. Sisa material longsor masih 75 persen. Sedangkan untuk pembersihan secara manual menurutnya juga tidak mampu dilakukan, sehingga perlu menggunakan bantuan alat berat.
“Karena datangnya alat berat tadi sudah sore dan kalaupun dilakukan malam hari tidak ada penerangan, maka pembersihan akan dilanjutkan pada besuk pagi. Besuk sekitar pukul 08.00 WIB sudah dimulai pembersihannya dan mudah – mudahan pukul 10.00 WIB sudah selesai sehingga akses jalan sudah bisa dilalui seperti semula,” terangnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada pada saat musim hujan terutama pada daerah yang rawan terjadinya longsor. (Nuha)