Tulungagung,LIPUTAN11.COM — Sudah menjadi agenda tahunan pada setiap bulan Suro, Pemerintah Kabupaten Tulungagung menggelar prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas yang merupakan pusaka andalan Kabupaten Tulungagung.
“Ini adalah agenda rutin tahunan yang dilaksanakan pada setiap bulan Suro dan tahun ini diambil pas hari pasaran Jumat Kliwon,” ucap Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, seusai mengikuti prosesi jamasan di Pendopo Kanjengan yang berada di wilayah Kelurahan Kepatihan, Jumat (28/07/2023).
Menurut Bupati tradisi jamasan tersebut rencananya akan dijadikan salah satu destinasi wisata religi dan budaya di Kabupaten Tulungagung.
“Kita kembangkan sebagai destinasi wisata yang tujuannya adalah menarik wisatawan untuk datang ke Tulungagung,” tambahnya.
Selain itu menurut Bupati, pusaka tombak kanjeng kyai Upas sejak lama sudah menjadi ikon atau simbol Kabupaten Tulungagung, karena tombak pusaka tersebut adalah peninggalan Bupati Pringgo kusumo yang merupakan Bupati terdahulu.
“Setelah Tumenggung Pringgo kusumo meninggal maka pusaka ini diturunkan kepada keturunannya yang kemudian diserahkan kepada Pemkab Tulungagung untuk menjadi pusaka Kabupaten Tulungagung,” jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut, Tombak Kanjeng Kyai Upas juga memiliki nilai luhur dan sejarah yang menjadi saksi berdirinya Kabupaten Tulungagung dari sebelumnya bernama Kadipaten Ngrowo.
“Tombak pusaka ini usianya sudah ratusan tahun dan masyarakat meyakininya sejak adanya Tombak Kanjeng Kyai Upas tersebut, Kabupaten Tulungagung bisa terbebas dari bencana, musibah dan memberi kemakmuran bagi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu hal yang juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Bambang Ermawan. Yang menurutnya, tradisi prosesi jamasan tombak pusaka Kanjeng Kyai Upas kedepannya akan dijadikan sebagai kalender event tahunan karena merupakan warisan budaya tak benda.
“Karena ini adalah warisan budaya leluhur maka perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata budaya dan religi untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tulungagung,” tandasnya.
Bambang juga menyampaikan malam sebelum prosesi jamasan pusaka di pendopo kanjengan telah diadakan kegiatan berupa malam tirakatan dan tembang Mocopat.
“Dan sesudah prosesi jamasan pusaka nanti akan dilanjutkan dengan acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk,” pungkasnya.
Turut hadir dalam prosesi tersebut, Ketua DPRD Tulungagung Marsono, Dandim 0807 Letkol Czi Nooris Agus Rinanto, Wabup Gatut Sunu Wibowo, Sekdakab Sukaji dan Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung dan Camat se Tulungagung.(gs)