TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Menjelang kompetisi bergengsi sepakbola Liga 3 yang akan dibuka pada bulan Nopember 2021 mendatang, yang biasa digunakan untuk mengukur prestasi, disinyalir terjadi masalah. Pasalnya, PERSETA yang dulu merupakan icon sepakbola Tulungagung dikabarkan tidak tersuport dana pembinaan oleh pemerintah daerah karena disinyalir hanya milik perorangan.
Sehingga secara umum keberadaan PERSETA, sebagai ikon sepakbola kota marmer ini terancam , bila tidak ada kepedulian dari masyarakat bola Tulungagung.
Namun demikian Manager PERSETA, Eko Tomi Hartanto, tetap
mempersiapkan diri, terus berusaha melakukan upaya agar nama PERSETA mampu berprestasi di kompetisi Liga tahun ini.
“:Sebagai bagian dari persepak bolaan, saya menjadi tertantang untuk menerima amanah menjadi manager. Saya merasa punya tanggung jawap baik moral maupun nama besar ini,” ucapnya saat diwawancara disela kegiatannya. Senin, (4/10/2021).
Terkait persiapan yang dilakukan, Tomi mengatakan bahwa, pihaknya akan berusaha secara maksimal, bahkan untuk kebutuhan materiil, termasuk honor yang harus dikeluarkan, masih ditanggung secara pribadi. Ia pun mengaku iklas mengemban amanah tersebut demi kebaikan PERSETA.
Menurut Tomi, untuk persiapan pihaknya akan mengoptimalkan anak- anak didiknya harus mampu berlaga di Liga 3, yang akan digelar bulan Nopember 2021.
” Target kami, harus lolos seleksi,” ungkap laki laki 35 tahun, yang tercatat sebagi pelatih SSB, dan berprofesi sebagai petani.
Lebih lanjut disampaikan Tomi, terkait persiapan pemain, Ia mengaku terus melakukan komunikasi dengan club-club sejumlah 42 , untuk memasok pemain terbaiknya dalam memperkuat PERSETA. Selain itu pihaknya juga merekrut pelatih putra daerah yang kebetulan pernah jadi kapten kesebelasan PERSETA yaitu Fendi dan Madana.
“Kami terus melakukan perbaikan, karena dalam mempersiapkan putra daerah piawai bola, harus dilakukan secara maksimal,” pungkasnya. ( Doni )