TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Usai makan umbi gadung, seorang warga dusun Bago, Desa Sidem, kecamatan Gondang, dilaporkan meninggal dunia, sedangkan dua korban lainnya masih bisa tertolong.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh petugas dari sejumlah saksi, kejadian tersebut berawalnya pada Kamis, 10 Juni 2021 sekitar pukul 06.30 WIB, saat Soyin (55) mencari umbi Mbolo dipekarangan Purwanto untuk dikonsumsi.

Setelah mendapatkan umbi tersebut, oleh Soyin langsung dibawa pulang kerumah dan diberikan kepada istrinya (karyati). Mendapat umbi jenis Mbolo dari suaminya, oleh Karyati kemudian dicuci dan dipotong – potong lalu direbus. Sekira pukul 08.00 WIB umbi tersebut matang dan kemudian dimakan oleh Bejo (orang tua Karyati).

Tak lama kemudian, Supandi yang juga merupakan tetangga korban ini datang dan dipersilahkan untuk ikut makan, sehingga umbi tersebut dimakan oleh Bejo, Supandi dan Karyati sedangkan Soyin belum sempat menikmatinya.

Tidak lama kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, ketiga orang tersebut merasa pusing, mual dan muntah – muntah.
Sekira pukul 11.00 WIB, Bejo diketahui meninggal dunia dirumah tanpa pertolongan medis.

Mengetahui hal tersebut Soyin segera melaporkan ke pihak Pemdes Sidem.

Kapolsek Gondang, AKP. Suwancono, melalui Paur Subbag Humas Polres Tulungagung, Iptu. Nenny Sasongko, S.H., saat dikonfirmasi awakmedia, membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Mendapat laporan dari Pemdes Sidem, petugas Polsek Gondang menghubungi petugas Inafis Satreskrim Polres Tulungagung, dan langsung mendatangi TKP bersama petugas Puskesmas Gondang,” terang Iptu Nenny.Kamis (10/06/2021).

Menurut Iptu Nenny, dari hasil olah TKP didapati jika dilokasi mencari umbi jenis Mbolo tersebut juga terdapat umbi lainnya yakni jenis umbi Gadung.

“Diduga korban yang bernama Karyati itu tidak mengetahui kalau diantara umbi Mbolo tersebut terdapat umbi Gadung. Satu orang meninggal atas nama Bejo (78), sedangkan dua korban lainnya yakni Supandi (68) dan Karyati (49) bisa tertolong dan saat ini kondisinya sudah membaik,” ungkapnya.

Berdasarkan pemeriksaan luar terhadap jenasah korban tida ditemukan tanda – tanda penganiayaan. Korban diduga meninggal karena keracunan senyawa kimia yang terdapat pada umbi Gadung (dioscorin dan sianida) karena tidak diolah secara benar.

“Atas kejadian ini pihak keluarga menerima kematian korban dengan membuat pernyataan tidak dilakukan otopsi serta meminta jenasah korban untuk dimakamkan,” pungkas Iptu Nenny. (Gus).

Share.
Leave A Reply