KEDIRI.LIPUTAN11.COM-Bertahan ditengah keterpurukan bukanlah sesuatu yang mudah, hal tersebut seperti yang dialami para pelaku dan pengusaha wisata di Kabupaten Kediri yang terdampak pemberlakuan PPKM dimasa pandemi Covid-19.
Guna mencari solusi terkait keberlangsungan pariwisata dimasa pandemi, puluhan pengusaha dan pelaku wisata Kabupaten Kediri mengadakan pertemuan di Pari Resto and Cafe diwilayah kecamatan Semen Kediri. Jumat, (24/09/2021).
Ketua Pokdarwis Kabupaten Kediri Adi Hasto Utomo mengatakan, dalam pertemuan ini pihaknya ingin membangun komunikasi antara pemilik, pengusaha, maupun pengelola wisata di Kabupaten Kediri, terutama bagi yang terdampak selama pandemi covid – 19, dengan pemerintah untuk menguatkan dan membangkitkan lagi wisata di Kabupaten Kediri.
“Maksud diadakannya silaturahmi ini untuk mencari solusi terkait keberlangsungan para pelaku dan pengelola wisata ditengah pandemi covid – 19,” ucapnya, “Serta untuk menyatukan pemahaman dalam mengatasi keterpurukan dengan berbagai inovasi yang tidak berbenturan dengan peraturan pemerintah,”
Adi Hasto Utomo yang juga merupakan wakil Pokdarwis Provinsi Jawa Timur ini menuturkan, diperlukan adanya inovasi sebagai formula untuk menguatkan dan membangkitkan lagi usaha wisata jika nantinya wisata diperbolehkan buka kembali.
“Hingga sekarang tempat wisata di Kediri belum boleh dibuka. Kemarin kami sudah memberi saran kepada teman – teman untuk mengubah konsep pengelolaan wisatanya. Kalau kemarin mereka murni menjual tiket untuk wisatanya, maka supaya tidak berbenturan dengan aturan konsepnya kita inovasi dengan kuliner, sedangkan obyek wisatanya menjadi bonus, tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, yang hadir ditengah pertemuan tersebut menyambut baik maksud dari para pelaku usaha wisata tersebut. Ia sangat mengapresiasi para pelaku wisata kabupaten Kediri baik wisata desa, swasta, kuliner, cafe termasuk UMKM yang telah mengadakan silaturahmi, sehingga bisa lebih terjalin komunikasi yang baik untuk membangkitkan wisata di kabupaten Kediri.
“Yang jelas Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata kabupaten Kediri tetap mengacu pada aturan yang ada,” terangnya.
Menurutnya, untuk membuka wisata nantinya harus menggunakan prokes yang ketat. Selain itu ada satu hal yang penting yaitu menggunakan Peduli Lindungi.
“Alhamdulillah di kesempatan ini tadi teman – teman pelaku wisata akan mendaftarkan melalui Dinas Pariwisata untuk diajukan supaya mendapatkan barcode “Peduli Lindungi,” ungkapnya.
Dengan terjalinnya komunikasi tersebut, Suwignyo mengaku optimis dengan potensi wisata di Kabupaten Kediri yang begitu besar akan segera bisa bangkit lagi. Untuk itu Ia mengajak para pengelola wisata di Kediri melakukan pembenahan di tempat wisatanya termasuk kebersihan sebelum tempat wisatanya dibuka.
” Termasuk wisata yang dikelola pemerintah, yakni Gunung Kelud, Wilis, Sumber Podang, Ubalan, akan kita ajukan supaya mendapat rekomendasi dari menteri kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Suwignyo, saat ini di Kabupaten Kediri tercatat ada 6 wisata yang dikelola pemerintah daerah, 33 desa wisata, ditambah lagi dari desa wisata swasta yakni, GBI, DDI, kampung anggrek, kampung Indian, kampung Korea, Kota Mungil, dan lain sebagainya.
Ditempat yang sama, Joko Ibrahim selaku Pengelola Kampung Indian, sangat mengapresiasi sikap pemerintah daerah dalam hal ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri yang telah melakukan langkah persiapan menuju dibukanya kembali obyek wisata di kabupaten Kediri dengan mengakomodir atau memfasilitasi para pelaku wisata secara kolektif untuk diajukan mendapatkan barcode “Peduli Lindungi” sebagai salah satu persyaratan bisa dibukanya kembali obyek wisata sesuai ketentuan pemerintah di masa pandemi covid – 19.
“Sikap Dinas saat ini adalah sikap yang sangat baik, sebagai langkah koordinatidif, mediatif dan menguatkan pelaku wisata dimasa pandemi ini, terutama khususnya di Kabupaten Kediri yang sudah memasuki level -2.
Artinya dengan kegiatan kebersamaan ini kita sama – sama mempersiapkan cara baru wisata yang akan dibuka segera, termasuk dalam memperlakukan wisatawannya. Dan tentunya kami para pelaku wisata akan mengikuti arahan dari Pemerintah, termasuk bagaimana petunjuknya agar kegiatan pariwisata dimasa mendatang betul – betul sangat memperhatikan protokol kesehatan agar aman dimasa pandemi,” pungkasnya. (*Agus).