TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB PP dan PA) Kabupaten Tulungagung mengadakan sarasehan Peningkatan Kualitas Motivator KB Pria.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatakan peran serta pria dalam ber KB. Dalam kegiatan dimaksud akan dilaksanakan pembekalan dari para narasumber serta sharing pengalaman antar motivator. Masyarakat kadang masih mempersepsikan bahwa tanggung jawab membangun keluarga berencana (KB) hanya urusan kaum hawa atau para ibu.

Padahal sukses KB, juga akan sangat ditentukan oleh peran dan kesadaran para suami. Salah satunya, melalui Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.

Tingkat pemakaian KB Pria sangat rendah, hanya 2 persen saja dari seluruh Indonesia pemakai kontrasepsi modern merupakan pria, sebanyak 1,8 persen pemakai kondom dan hanya 0,2 persen yang melakukan vesektomi.

“Kita perbanyak melakukan pertemuan dengan para kelompok dan motivator KB pria. Diharapkan mereka mampu mendorong para suami untuk berpartisipasi dalam program KB,” kata Kabid Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas KBPP dan PA Kab. Tulungagung, Drs. Ahmadi MM, di Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Kauman.

 

Bidang Keluarga Berencana Dinas KB PP dan PA Kabupaten Tulungagung mengadakan Sarasehan Peningkatan Kualitas Motivator KB Pria di Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Kauman.

Lanjut Ahmadi, hal penting lain yang perlu dilakukan adalah menyatukan pandangan dan sikap para tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang KB pria, khususnya terkait penggunaan sistem MOP yang selama ini masih menjadi perdebatan.

Dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk lebih meyakinkan calon peserta dalam memilih jenis KB dengan MOP pun perlu dilakukan. Hal itu akan menjadi upaya legitimasi sebagai alternatif peserta KB yang aman dan tidak menyalahi kaidah Islam.

Menurutnya, perlu kesepahaman dalam memandang cara ber-KB melalui kajian dan fatwa MUI.
Kalau dulu vasektomi dipahami sebagai sesatu yang haram karena dianggap pemandulan, padahal dengan vasektomi bisa difungsikan kembali. Karena itu, vasektomi ini dianggap halal dan boleh dilakukan demi perencanaan keluarga yang baik.

“Intinya vasektomi tidak haram mutlak tapi tidak boleh mutlak, jadi boleh dengan syarat-syarat atau haram dengan styarat-syarat. Begitu pula halal dengan syarat-syarat. Salah satu syarat yang diberikan oleh kelompok yang mengharamkan adalah asalkan bisa dikanalisasi atau difungsikan kembali jika bersangkutan menginginkan,” kata Drs. Ahmadi, MM.

Perencanaan keluarga ini sangat penting untuk mendukung akselerasi pembangunan daerah dalam jangka pendek, jangka menengah maupun dalam jangka panjang. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, pada akhirnya juga akan menimbulkan banyak permasalahan dan secara langsung akan menghambat gerak maju pembangunan.

Sementara itu, Kasi Pembinaan Kesertaan Berkeluarga Berencana Sriyono, SKM., M.Kes Dinas KB PP dan PA Kabupaten Tulungagung mengajak para Motivator KB Pria untuk menjaring calon akseptor KB Pria (Vasektomi) di Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Kedungwaru.

Berharap kepedulian kaum pria dalam program KB semakin tumbuh dan berkontribusi pada peningkatan peranan keluarga dalam meningkatkan ketahanan keluarga.

“Peran kaum pria dalam program KB, dalam bingkai Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB (Bangga Kencana), tentu akan bermuara pada satu tujuan mulia, yaitu kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Hasil yang di harapkan dalam Sarasehan Peningkatan Kualitas Motivator KB Pria adalah adanya peningkatan pengetahuan motivator KB Pria tentang KB khususnya KB pria (Vasektomi) sehingga motivator dapat membantu dalam peningkatan calon calon akseptor KB pria (Vasektomi) sehingga Tingkat pemakaian KB Pria meningkat.

Sriyono ,SKM, M.Kes kepada Liputan11.COM pada Kamis (18/11/2021) menjelaskan, kegiatan tersebut berlangsung sekitar 2 Minggu lalu dan diikuti puluhan peserta.

“Kegiatan diikuti 20 orang (peserta) pada hari Rabu dan Kamis dua Minggu yang lalu,” tandasnya.(*spyn)

 

Share.
Leave A Reply