TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Pemerintah Kabupaten Tulungagung, menyelenggarakan pertemuan Advokasi Penguatan Kabupaten Tulungagung Layak Anak melalui Program Kemitraan.

Acara yang digelar di Barata Convention Hall. Selasa, (23/11/2021) pagi, tersebut dihadiri Kepala Bappeda, Drs. Maryani, M.M., Direktur Lembaga Perlindungan Anak Tulungagung (LPA), Winy Isnaini, S.Si., Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia Tulungagung (APSAI), Ir. Abrori, M.T.

Selain itu turut hadir, perwakilan dari Kampung Susu Dinasty Tulungagung, perwakilan Forum CSR Tulungagung, perwakilan TP-PKK Kabupaten Tulungagung, perwakilan dari Perangkat Daerah terkait, perwakilan dari Media serta anggota Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda, Drs. Maryani MM, menyampaikan. Menurutnya, jumlah anak yang berusia 18 tahun kebawah di Kabupaten Tulungagung sebanyak 26,19 % atau sebesar 285.465 jiwa.

Dikatakannya, dengan proporsi anak yang cukup besar, maka perhatian terhadap anak terutama anak yang rentan terdampak Covid-19 menjadi sangatlah penting.

Masih menurut Maryani, urgensi program perlindungan anak semakin mengemuka.
“Karena secara faktual cukup banyak isu-isu strategis yang menyangkut anak diantaranya permasalahan stunting dengan prevalensi sebesar 5,51 persen, angka kematian bayi yang cenderung fluktuatif, anak yatim, piatu atau yatim piatu akibat Covid-19 dan permasalahan anak lainnya,” ujar Maryani dalam sambutannya.

Untuk itu, masih kata Maryani, Pemerintah Kabupaten Tulungagung berharap kepada APSAI dan Forum CSR Tulungagung, dapat menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan swasta dan para pelaku bisnis.

“Untuk secara bersama-sama dengan Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tulungagung dalam melaksanakan pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Tulungagung guna terwujudnya Kabupaten Tulungagung Layak Anak,” lanjutnya menandaskan.(Pyn)

Share.
Leave A Reply