TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir mendapat dukungan penuh dari semua pihak, termasuk TNI Polri.

Hal tersebut seperti yang disampaikan Kapolsek Kalidawir, AKP. Haryono, S.H., saat diwawancarai awakmedia usai menghadiri pembukaan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir. Selasa, (15/3/2022).

AKP. Haryono mengatakan, dengan dijadikan Desa Karangtalun sebagai Destana, diharapkan bisa sigap dan tanggap dalam menanggulangi bencana.
Apalagi Desa Karangtalun merupakan desa penyangga dari desa-desa di pesisir pantai Sine.

“Kita mendukung program bagus ini, terkait pembentukan tim siaga bencana. Tentunya dengan adanya tim siaga bencana di desa jika terjadi suatu bencana alam di desanya dan sekitar akan bisa langsung tanggap sehingga bencana dengan cepat tertangani,” tuturnya.

Lebih lanjut disampaikan AKP. Haryono, demi untuk keselamatan, kecepatan dalam menangani jika sewaktu-waktu terjadi bencana, pihaknya senantiasa bersinergi dengan semua pihak dalam penanggulangan dan penanganan bencana.

“Semoga di wilayah Karangtalun dan sekitarnya tidak terjadi adanya bencana. Namun demikian, dengan adanya tim yang sudah terbentuk ini jika sewaktu-waktu ada bencana akan lekas teratasi,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Danramil 0807/08 Kalidawir, Kapten Arm Wasis Bintoro, pihaknya juga sangat mendukung adanya program BPBD pemerintah provinsi Jatim dalam mensosialisasikan kegiatan penanggulangan bencana, pembentukan Destana di Desa Karangtalun.

Diharapkannya, tim siaga bencana tersebut mengetahui tahapan dan apa yang harus dikerjakan sesuai bidang masing-masing. Mulai dari awal yaitu pra bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, maupun peringatan dini.

“Jadi disini diharapkan rekan-rekan (tim siaga bencana) semuanya tahu, sehingga pada tahap pra bencana ini diharapkan dapat bekerja sesuai dengan bidang masing-masing dan sesuai organisasi yang dibentuk,” harap Danramil.

Kemudian lanjut Danramil, tahapan kedua adalah tanggap darurat bencana. “Jadi apabila bencana terjadi rekan rekan akan tahu apa yang diharapkan misalnya penyiapan obat, bahan makanan, dapur umum dan lain-lain.”

“Kemudian tahap ketiga adalah pasca bencana, disana ada dua kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Rehabilitasi termasuk medis dan rekonstruksi adalah membangun kembali rumah rusak jalan rusak sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali posisi sediakala,” tandasnya.(Ags)

Share.

Comments are closed.