Tulungagung – Liputan11.com, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung asesmen seorang perempuan lansia yang bernama Tumiratin (78) alamat RT / RW 02 Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu.
Tumiratin diketahui merupakan lansia yang hidup sebatang kara dan saat ini dalam keadaan sakit. Selama ini Tumiratin diketahui bertempat tinggal di salah satu ruang bawah tangga MCK dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
“Pada hari Senin (28/10/2024) kemarin kami menerima laporan adanya seorang perempuan lansia yang sedang sakit dan tidak bisa berjalan. yang tinggal di bawah tangga MCK dekat TPU desa Gedangsewu, kami menugaskan staf kami bersama TKSK Boyolangu dan Kedungwaru untuk mendatangi lokasi guna melakukan asesmen,” terang Kepala Dinas Sosial Tulungagung, Wahyid Masrur, melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Efif Sakti Wibowo, Selasa (29/10/2024).
Dijelaskannya, Tumiratin tercatat sebagai warga penerima bantuan yakni BPNT dan PBIN aktif.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemdes Gedangsewu yang rencananya mbah Tumiratin akan ditempatkan di Panti Ar Rehab.
Namun sebelum itu pihak Pemdes juga sudah melakukan pemeriksaan melalui bidan desa.
“Berdasarkan pemeriksaan bidan desa, Mbah Tumiratin disarankan untuk dirujuk ke RSUD dr Iskak. Saat ini Mbah Tumiratin masih menjalani pemeriksaan di RS Iskak dan semoga beliaunya segera diberikan kesembuhan,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Gedangsewu, Miswan saat dikonfirmasi wartawan kongkrit.com membenarkan jika Mbah Tumiratin merupakan warganya yang hidup sebatang kara.
“Mbah Tumiratin mempunyai 2 orang anak, 1 di Kalimantan yang informasinya sudah meninggal, dan yang satunya tinggal di Bali jarang pulang. Sedangkan rumahnya sudah sejak lama dijual,” terang Miswan.
“Kemudian selama satu tahun terakhir ini oleh Pemdes diberi tempat disalah satu ruang anak tangga MCK umum dekat makam. Selama ini kami juga ikut memperhatikan akan kebutuhan makannya dan itu juga dibantu oleh warga masyarakat sini.Jadi tidak benar kalau Pemdes Gedangsewu menelantarkan Mbah Tumiratin,” tandasnya.
“Bahkan dulu juga pernah kita tawarkan kepada Mbah Tumiratin untuk dititipkan ke panti tapi beliaunya tidak mau, karena merasa nyaman di ruang MCK dekat makam. Disitu, kita juga sediakan tempat tidur dan kasur serta selimut. Namun sekitar lima hari terakhir ini memang mengeluh pusing dan tidak bisa jalan. Doakan Mbah Tumiratin cepat sembuh,” tutupnya. (Nuha)