Lahan Parkir Disegel, Pengunjung Minimarket di Surabaya Hanya Transit

SURABAYA, Liputan 11.com – Salah satu minimarket di Surabaya, Jawa Timur mengaku, mengalami dampak dalam jumlah pengunjung.

Ini terjadi usai lahan parkir di tempatnya disegel akibat tak memiliki juru parkir (jukir) resmi.

Diketahui, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyegel 2 minimarket yang berada di kawasan Jalan Dharmahusada, Kecamatan Genteng, karena tidak memiliki jukir dengan rompi perusahaan.

“Berdampak, soalnya yang ke sini hitungannya kayak orang transit, perjalanan. Lah itu kayak mau berhenti enggak jadi,” kata salah satu kepala minimarket, Rudi, saat ditemui di lokasi, Rabu (11/6/2025).

Rudi mengatakan, sempat didatangi oleh Eri Cahyadi dan beberapa anggota Satpol PP Surabaya, pada Selasa (10/6/2025).

Baca Juga:  Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-58, Lapas Banyuwangi Gelar Bakti Sosial

Selanjutnya, minimarketnya ditutup karena tidak ada jukir resminya.

Sesaat kemudian, kata Rudi, petugas Satpol PP kembali datang untuk membuka minimarketnya lagi.

Namun, area parkir toko modern tetap disegel sampai ada jukir dengan rompi peruhsaan.

“Petugas itu datang lagi, yang bermasalah cuma kendala parkiran bukan izin usahanya. Kalau izin usahanya kan tetap enggak ada masalah, jadi toko bisa tetap berjalan normal,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rudi mengaku, jukir yang ada di toko modernnya merupakan permintaan dari pihak RT setempat.

Baca Juga:  PMI dan RSUD Jombang Perkuat Sinergi Melalui Penyerahan Kupon Bulan Dana 2025

Akan tetapi, dia sendiri tidak tahu bagaimana perjanjian dengan perusahaannya.

“(Jukir sebelumnya) dari RT setempat, sing (yang) lama dari RT setempat. (Setelah lahan parkir disegel) kita lempar ke pihak koordinator, kan kita di toko cuma jaga,” jelasnya.

Saat ini, Rudi juga masih belum mengetahui, kapan dibukanya lagi lahan parkir di minimarketnya itu.

Dia hanya menunggu sampai atasannya memberik intruksi selanjutnya.

“Kurang tahu kalau itu, kita juga nunggu keputusan dari kantor untuk sama pembukaan segelnya itu kapan. Kalau masalah perizinan terus masalah (segel) itu, kita lempar ke perusahaan langsung,” ujarnya.(rs)