Pemkab Jombang Rayakan Hari Jadi Ke-115 dengan Lomba Kreasi Polo Pendem dan Flash Mob Gedruk 1.115 Penari

Bupati dan masyarakat kompak rayakan hari jadi ke -155 di alun -alun Jombang 

JOMBANG, Liputan11.com – Semangat kreativitas dan gotong royong masyarakat Jombang benar-benar memuncak di Alun-Alun Jombang, Selasa pagi 21 Oktober 2025. Ribuan warga tumpah ruah dalam perayaan Hari Jadi Ke-115 Pemerintah Kabupaten Jombang yang tahun ini menghadirkan dua kegiatan istimewa, yakni Lomba Kreasi Jajanan Polo Pendem dan Flash Mob Gedruk Jombangan.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ), sebuah perkumpulan lintas etnis, lintas agama, dan lintas budaya, menjadi ajang luar biasa untuk mempererat persaudaraan serta memperkuat rasa cinta terhadap potensi lokal. Lebih dari sekadar lomba kuliner dan pertunjukan seni, acara ini merupakan panggung besar untuk meneguhkan identitas Jombang sebagai daerah yang kaya akan kreativitas, budaya, dan sumber daya alam.

Sebanyak 42 peserta yang terdiri dari 21 perwakilan kecamatan dan 21 pelaku UMKM se-Kabupaten Jombang menampilkan hasil karya terbaik mereka. Berbagai olahan modern berbahan dasar umbi-umbian seperti talas, singkong, ubi jalar, bote, dan ganyong, disajikan dengan tampilan menarik dan cita rasa yang menggugah selera. Dari stan ke stan, para peserta menunjukkan bahwa bahan pangan sederhana dapat diolah menjadi makanan kekinian yang bernilai jual tinggi.

Kemeriahan acara ini semakin lengkap dengan kehadiran Bupati Jombang, Warsubi, S.H., M.Si., bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi. Turut hadir Wakil Bupati Jombang, Salmanuddin, S.Ag., M.Pd., Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Sekdakab Jombang Agus Purnomo, serta jajaran kepala OPD dan tokoh masyarakat.

Usai berkeliling mengunjungi setiap stand peserta, Bupati Warsubi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menampilkan kreasi luar biasa. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menunjukkan semangat kreatif masyarakat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa potensi lokal Jombang mampu bersaing di tingkat nasional.

“Hari ini kita menyaksikan sendiri betapa luar biasanya produk olahan dari bahan baku umbi-umbian seperti talas, bote, singkong, ubi jalar, dan ganyong, yang kita sebut dengan polo pendem,” ujar Bupati Warsubi. “Tujuan kegiatan ini jelas, yakni mengenalkan dan menanamkan kebanggaan kepada masyarakat, terutama generasi muda, terhadap produk unggulan lokal Jombang. Dari bahan sederhana, bisa lahir sajian modern yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi,” lanjutnya.

Bupati juga menambahkan bahwa produk-produk kuliner khas Jombang kini mulai dikenal luas dan bahkan mampu menembus pasar nasional. Ia mencontohkan produk seperti pia jombangan dan kue chiffon khas Jombang yang kini menjadi kebanggaan daerah. “Semua produk dari polo pendem ini nikmat sekali, apalagi jika dinikmati sambil menyeruput kopi excelsa Wonosalam yang khas. Inilah potensi luar biasa yang dimiliki Jombang, hasil bumi yang melimpah dan tangan-tangan kreatif yang tak pernah berhenti berinovasi,” ujarnya dengan bangga.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, turut mengajak masyarakat untuk semakin mencintai kuliner tradisional daerah. Menurutnya, menjaga dan mengembangkan makanan khas daerah adalah cara terbaik untuk melestarikan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat. “Kuliner tradisional adalah identitas kita. Jombang siap menjadikan polo pendem sebagai ikon kuliner nasional,” tuturnya penuh semangat.

Dari hasil penilaian dewan juri, beberapa kreasi terpilih sebagai juara. Juara I diraih oleh Pandan Casava Roll dari Kecamatan Ngusikan. Juara II diraih oleh Kauje Brule dari Tanecang Kauje. Juara III diraih oleh Pastel Tutupsingkong dari APKM. Sedangkan Juara Harapan I diraih oleh Chiffon Kaspe dari Aisyiyah, Juara Harapan II oleh Getuk Silung Ubi Coklat dari Kecamatan Jombang, dan Juara Harapan III oleh Bote Bote dari Talisha. Panitia juga memberikan apresiasi khusus untuk kategori Terfavorit, Penampil Terbaik, Muatan Kearifan Lokal, Terinovatif, Terkomunikatif, dan Terunik.

Selain lomba kuliner, suasana semakin semarak dengan digelarnya Flash Mob Gedruk Jombangan yang melibatkan 1.115 penari dari berbagai kalangan. Tari Gedruk, yang dikenal dengan hentakan kaki dan tabuhan kendang yang kuat, menjadi simbol semangat dan kekompakan masyarakat Jombang. Para penari berasal dari berbagai sekolah dan organisasi, antara lain SMK Negeri 2 Jombang, SMA Negeri 1 Jombang, SMP Negeri 2 Jombang, SMA Negeri Jogoroto, SMA PGRI 2 Jombang, SMP Katolik Wijana, SMP Petra, SMK Bhakti, Ind. Medika, SMK Negeri 1 Jombang, SMP Negeri 3 Jombang, SMP Negeri 2 Perak, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, TP PKK, serta Paguyuban Nusa Tenggara.

Koreografi dan musiknya digarap apik oleh penata tari Inni Amami dan penata gending Budi Subandrio, dengan iringan Campursari Mega Buana dari Desa Japanan, Kecamatan Gudo, di bawah pimpinan Kepala Desa Suwaji. Tabuhan gamelan berpadu dengan hentakan kaki para penari menciptakan suasana megah dan penuh energi, menegaskan bahwa semangat persatuan dan gotong royong adalah roh dari masyarakat Jombang.

Dari umbi menuju mimpi, dari tradisi menuju inovasi, begitulah semangat yang tampak di perayaan Hari Jadi Ke-115 Kabupaten Jombang tahun ini. Melalui ajang ini, Jombang kembali membuktikan diri sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan potensi alam dan budaya, tetapi juga kaya akan semangat, kreativitas, dan rasa bangga terhadap jati diri daerahnya.

Hari Jadi ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga penegasan bahwa Jombang terus melangkah maju dengan energi persatuan dan inovasi yang tak pernah padam. Jombang Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing, dimulai dari tangan-tangan kreatif yang mengolah umbi menjadi inspirasi dan kebanggaan.(lil)