TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM- Memasuki usia yang ke 816, Kabupaten Tulungagung ternyata masih punya catatan daerah terisolir, yang sampai saat ini belum bisa mengakses fasilitas secara maksimal.

Berdasarkan catatan dan letak geografis, Desa Kalidawe yang berada di wilayah Kecamatan Pucanglaban, tergolong terisolir. Selain itu wilayah tersebut berada ditengah hutan, dan akses menuju desa tersebut masih cukup parah.

Sekretaris Desa Kalidawe, Kecamatan Pucanglaban, Endri Gunawan mengatakan, ada satu wilayah di Desa Kalidawe yang dihuni 30 KK (Kepala Keluarga) dan masih belum tersentuh pembangunan infrastrukturnya. Bahkan saat ini, kondisi infrastruktur jalan menuju wilayah itu sangat sulit, apalagi saat musim hujan dan ditempuh menggunakan sepeda motor yang pasti akan menjadi sulit.

Sekdes Kalidawe, Endri Gunawan saat diwawancarai awakmedia

Menurut Endri, dari 30 KK yang menghuni wilayah itu, 12 KK adalah penduduk Desa Panggungkalak dan sisanya penduduk Desa Kalidawe. Akan tetapi wilayah yang dihuni sekelompok masyarakat itu masih masuk wilayah administrasi Desa Kalidawe. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, akses ke pusat pemerintahannya lebih dekat dengan Desa Panggungkalak.

“Saat musim hujan, anak sekolah sudah tidak bisa sekolah karena aksesnya sangat jauh dan sulit ditempuh, tidak mungkin anak sekolah berjalan sekitar 4 KM, jika ditempuh jalan kaki bisa sekitar 1,5 jam sampai 2 jam,” kata Sekdes Endri, Sabtu (23/10/2021).

Lebih lanjut disampaikan Endri, kalau dilihat potensi, Desa Kalidawe mempunyai potensi yang luar biasa. Di antaranya adalah potensi wisata, karena letak geografisnya yang dekat dengan pantai Dlodo.

“Potensi yang lain adalah potensi pertanian seperti jagung, dan saat ini juga sedang dikembangkan tanaman buah-buahan (alpukat, jeruk). Selain itu juga merupakan daerah penghasil pisang terbesar di Tulungagung,”. terangnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Sekdes muda itu berharap, ada kepedulian maksimal dari pemerintah, termasuk Pemda, untuk mulai menengok daerahnya. Hal itu terungkap saat acara sambungrasa dengan Kodim 0807 Tulungagung yang diselenggarakan di destinasi wisata taman Matahari, Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Sebagai Sekdes, Endri berharap ada sentuhan dari pemerintah daerah, agar potensi wilayah itu tidak sia-sia. Dirinya juga mengaku telah mengajukan program TMMD kepada Kodim 0807/Tulungagung.

Pembangunan wilayah itu menurutnya selama ini masih memanfaatkan Dana Desa dan pernah mendapat BK. Namun tidak bisa mengcover semuanya, karena kondisi akses jalannya yang cukup panjang/jauh. Bahkan jika ditaksir, untuk ukuran pembangunan jalan rabat di wilayah itu membutuhkan anggaran sekitar 1 Miliar.

“Saya berharap untuk Tahun 2022 TMMD diarahkan ke sana. Melihat kondisi saat ini sudah sangat memprihatinkan karena jalan itu adalah kebutuhan utama,” ungkapnya.

Endri mengungkapkan, Pemdes Kalidawe selama ini hanya bisa membangun wilayah itu sebagian kecil, karena keterbatasan anggaran DD. Selain itu, upaya lain adalah membangkitkan semangat masyarakat untuk bergotong-royong di setiap tahunnya dengan mencari batu untuk ditata pada jalan yang rusak.

Seperti diketahui, Penduduk lokal asli, yang menduduki wilayah itu, sejak jaman belanda, dan sebelum Indonesia merdeka wilayah itu menjadi wilayah perkebunan yang ramai. ( Doni ).

Share.
Leave A Reply