TULUNGAGUNG.Liputan11.com-Dengan memanfaatkan teknologi IT berbasis komputer, Pemerintah Desa Bendungan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, bekerjasama dengan Universitas Jember telah sukses menyelenggarakan ujian penjaringan dan penyaringan perangkat desa guna mengisi kekosongan jabatan kaur keuangan.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Ma’ruf, selaku ketua panitia saat diwawancarai awakmedia usai kegiatan di Balai Desa Bendungan. Selasa, (25/5/2021).
Menurut Ma’ruf, Ujian pengisian perangkat desa melalui sistem IT yang dilaksanakan di Desa Bendungan ini kemungkinan masih pertama kali di Kabupaten Tulungagung. Pada umumnya ujian dilakukan secara manual dengan mengerjakan soal atau mengisi lembar jawaban diatas kertas, namun kali ini ujian yang dilaksanakan di desa Bendungan diganti dengan menggunakan komputer dengan jaringan internet seperti ujian CPNS. Hal ini dilakukan karena pihak panitia menganggap bahwa ujian tertulis dalam bentuk manual rawan dan rentan terjadi kebocoran soal, selain itu para peserta rata-rata mempunyai ijazah sarjana sehingga sangat tepat dan tidak ketinggalan dengan kemajuan IT.
“Hal ini sebagai acuan para generasi muda, khususnya peserta, untuk membuktikan kredibilitas penyelenggara sekaligus menyajikan sebuah transparansi,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Ma’ruf bahwa, setelah melakukan tahapan-tahapan sesuai aturan dan tahap akhir yaitu ujian, dalam ujian tersebut pantia memakai link sibiti seperti ujian di CPNS, sehingga rekap nilainya semua transparan, terbuka dan ditampilkan dilayar, sehingga tidak satu pun yang merasa dirugikan. Para peserta bisa melihat hasil secara terbuka, secara online, dan tanpa ada campur tangan dari pihak mana pun.
“Setelah selesai mengerjakan, satu per satu nilai ujian sekaligus peringkatnya langsung muncul di layar . Jadi, hari ini kita pulang sudah bisa membawa hasil,” tuturnya.
Selain itu Ma’ruf juga menyampaikan bahwa, ada 100 item soal yang di ujikan kepada 14 peserta, yang dibagi menjadi dua materi yaitu, pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Untuk materi pengetahuan umum dibagi menjadi 3 yakni, materi Pancasila dan UUD 1945 ada 15 item soal, bahasa Indonesia 15 soal, dan matematika 15 soal yang berdiri sendiri dan nilainya juga berdiri sendiri dengan durasi waktu pengerjaan 60 menit atau 1 jam.
“Sedangkan untuk materi pengetahuan khusus ada 55 item soal yang durasi waktu pengerjaannya sama dengan materi pengetahuan umum yaitu 60 menit atau 1 jam,” terangnya.
Ma’ruf menambahkan, untuk memperlancar pelaksanaan ujian tersebut, pihak panitia juga mengadakan seperti tryout untuk mengecek semua kesiapan baik sarana prasarana komputer, jaringan internet dan juga kesiapan para peserta.
“Agar secara teknis peserta ujian bisa lancar pada saat melaksanakan ujian,pihak panitia juga mengadakan tryout. Alhamdulillah berjalan sesuai dengan rencana, tidak ada satu pun yang menjadi kendala,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Bendungan Suryanto mengatakan bahwa, ujian perangkat dengan menggunakan IT bertujuan untuk menghapus stigma negatif yang selama ini terbentuk di masyarakat bahwa setiap kompetisi perangkat ada diskriminasi dari panitia atau pemdes, sehingga kepercayaam masyarakat terhadap sebuah kompetisi menjadi berkurang atau psimistis.
“Kita ingin menjawab agar masyarakat kembali optimis bahwa kita tidak diskriminatif. Artinya orang yang tidak mampu (secara finansial) tapi punya kemampuan (keilmuan) kita berikan kesempatan seperti ini. Untuk membangun suatu desa yang maju dan mengedukasi masyarakat,” pungkasnya. (Gus)