BANYUWANGI.LIPUTAN11.COM- Warga Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi dihebohkan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh pemuda setempat.
Korban berinisial H (19) nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan mengarahkan kepalanya ke mesin pemotong kayu (gergaji mesin atau serkel).
Kapolsek Kalipuro, AKP. Hadi Waluyo, saat dikonfirmasi awakmedia, membenarkan aksi bunuh diri tersebut.
“Kejadian itu pada hari Selasa 19 April 2022, pukul 09.00 wib, di tempat pemotongan kayu yang berada di Dusun Plampang, Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro,” ungkapnya. Rabu, (20/04/2022).
Menurut Kapolsek Kalipuro, berdasarkan keterangan saksi, korban tiba-tiba saja mendatangi TKP dan berdiri dekat mesin pemotong kayu atau serkel.
Korban diminta untuk menjauh dari mesin tersebut oleh para pekerja, karena mereka hendak menghidupkan mesin untuk memotong balok kayu.
“Korban dua kali diingatkan oleh para saksi agar menjauh dari mesin pemotong kayu tersebut,” ungkap AKP Hadi Waluyo.
Namun ketika para pekerja mengangkat balok kayu untuk dipotong, korban tiba-tiba berlari dan mengarahkan kepalanya ke mesin pemotong kayu.
“Alhasil, kepala korban terkoyak akibat mesin tersebut dan darah pun berkucuran. Melihat kejadian itu, para saksi langsung melarikan korban ke rumah sakit,” terangnya.
Sementara saksi lainnya menghubungi pemilik serkel dan perangkat desa setempat untuk selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Kalipuro.
“Para pekerja langsung membawa korban yang tak sadarkan diri karena luka berat di kepalanya langsung di bawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, korban sebenarnya masih hidup. Namun setelah menjalani perawatan sekitar 5 menit, korban dinyatakan meninggal dunia.
“Korban meninggal dunia akibat luka di bagian kepalanya dengan panjang 15 cm,” ungkapnya.
AKP Hadi Waluyo, menambahkan, petugas sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Diduga kuat, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan mengarahkan kepalanya ke mesin serkel akibat depresi.
“Murni bunuh diri. Keluarga korban menerima atas kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi,” tutupnya.( Ynt)