TRENGGALEK.LIPUTAN11.COM-Tidak ingin ketinggalan dengan perkembangan dunia wisata di Kabupaten Trenggalek, Penjabat (PJ) Sekda Trenggalek, dr. Andriyanto, mengunjungi Cafe Peternakan Hijau Daun (PHD) Edu-Farm yang sedang ramai diperbincangkan di Bumi Menak Sopal Trenggalek.
Awalnya mendapatkan kiriman video, ada cafe dengan nuansa alam Pulau Dewata (Bali). Kemudian Dosen Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya itu kesengsem dengan konsepnya.
“Saya secara pribadi cukup terperanjat, cukup heran, kaget begitu, ketika kita mempunyai video ternyata ada desa wisata dengan konsep alam Bali,” ungkap dr Andriyanto.
Kemudian dari video tersebut membuatnya ingin berkunjung.
“Ternyata ketika berkunjung saya benar-benar melihat, ada konsep yang sangat bagus. Ada unsur edukasinya, estetika dan tentunya ada unsur budaya, yang ini jarang disentuh,” lanjutnya.
Ada konsep dari pemilik bahwa sesungguhnya Bali itu dekat. Selain itu Jawa sama Bali ini ada kaitannya. “Konsep ini adalah konsep yang sangat luar biasa,” terang lanjut Staf Ahli Gubernur Jatim itu.
Ada juga yang menarik di tempat wisata tersebut ada peternakan. Menurutnya, ini juga memberikan edukasi, bawasannya menjadi seorang peternak itu juga menjanjikan. “Jadi unsur edukasi di sini sangat-sangat kental, ini kita apresiasi,” tandas Pj. Sekda Trenggalek, Rabu (2/3/2022).
Mendampingi penjabat sekda, Camat Durenan M. Zuhdan, juga merasa senang konsep wisata yang tengah dikembangkan diwilayahnya tersebut. Camat ini optimis Cafe PHD Edu Farm ini akan membawa angin segar bagi daerahnya.
“Disaat masyarakat butuh hiburan, butuh tempat berwisata karena pandemi kemudian harus menerapkan protokol ketat. Kita sampaikan kepada warga, tempat wisata ini akan menjadi pioner untuk geliat minimal disektor ekonomi,” ucap M. Zuhdan
Tentunya kami berharap ini secara bertahap semuanya akan berkesinambungan dan berkontribusi terhadap seluruh elemen. Dari tingkat Kabupaten hingga tingkat paling bawah, sambungnya.
Pertama dibuka, Senin (28/2/2022) lalu konsep wisata yang tergolong baru di Trenggalek itu dibanjiri pengunjung dari dalam dan luar Trenggalek. Hal ini juga masih terlihat hingga hari ketiga setelah pembukaan.
Kurang lebih ada sebanyak 4 ribu pengunjung di hari pertama dan tidak jauh beda di 2 hari berikutnya. “Banyak diminati karena suasana yang disuguhkan tergolong baru,” ungkap Kartika, warga Tulungagung.
Perempuan ini menilai wisata yang ada di Desa Malasan, Kecamatan Durenan itu bisa dibilang cukup bagus. Sedangkan yang membuat bagus adalah suasana yang disuguhkan. “Baru dan berbeda dengan suasana yang ada di tempat lain,” imbuhnya.
“Alasannya karena cafe bernuansa Bali masih belum ada. Yang lain masih biasa-biasa saja,” timpalnya.
Sementara itu, Tatang Priyo Kuncoro, pengelola sekaligus pemilik Peternakan Hijau Daun (PHD) Edu-Farm, memilih mengusung konsep Jawa-Bali pada Cafe-nya dengan alasan ingin terus mengingatkan budaya pada generasi milenial. Alasan lain Jawa dan Bali ada keterkaitan budaya yang sangat lekat.(yon/dst)