Tulungagung – liputan11.com, Dalam kiprah Khidmah untuk organisasi dan melayani umat MWC NU Tanggunggunung terus bergeliat dengan menyelenggarakan Khotmil Quran, Doa bersama untuk para leluhur dan revitalisasi kader penggerak NU care Lazisnu bertempat di gedung MWC NU setempat, Jumat (14/2/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut pengurus cabang NU Care Lazisnu Tulungagung,
jajaran kepengurusan MWC NU Tanggunggunung, lembaga, Banom, pengurus ranting dan kader penggerak NU care Lazisnu se-kecamatan Tanggunggunung.
Ketua Tanfidziah MWC NU Tanggunggunung, Eko Ali Sadikin dalam sambutannya menyampaikan agenda doa bersama untuk para leluhur ini adalah salah satu bentuk realisasi dari Al mukhafadhotu ala qodimissolih wal ahdu bil jadidil ashlah, menjaga tradisi tradisi yang baik harus terus dilestarikan.
“Dan taujihat revitalisasi NU care Lazisnu ini merupakan inovasi baru yg baik dalam pelayanan kita pada umat. Seperti halnya program koin yg jaman dulu belum ada tapi saat ini manfaat nya cukup luar biasa dan langsung dirasakan oleh masyarakat melalui bantuan sosial,” terangnya.

Pria berkacamata ini menekankan sebagi bentuk masifnya program kotak infaq maka kepada pengurus di semua tingkatan baik MWC maupun ranting lembaga dan Banom wajib hukumnya ada kotak infaq dirumah masing – masing.
“Karena dari sedikit harta yg kita infaqkan melalui kotak infaq setiap hari, ketika terkumpul se-kecamatan yakin akan mampu membantu meringankan beban saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,” tandas Eko.
Lebih lanjut ketua MWC NU termuda se Tulungagung ini berharap kepada hadirin untuk mengikuti taujihat dengan baik kemudian harus ada tindak lanjut dengan memberi pencerahan dan mengedukasi masyarakat.
“Misalnya tentang zakat hasil bumi, kalau masyarakat kita yang notabene mayoritas petani jagung dan panennya sudah memenuhi satu nisob maka ada kewajiban zakat hasil bumi,” tutur Eko yang juga sebagai Ketua Panwascam Tanggunggunung.
Senada dengan ketua MWC Tanggunggunung, Gus Lukman hakim ketua NU Care Lazisnu PC NU Tulungagung dalam taujihatnya mengupas lebih dalam tentang zakat dari hasil pertanian. Ia memberi penyadaran tentang pentingnya zakat dan manfaatnya bagi umat.
“Dari sekian luasnya tanaman jagung kita, kita mampu membayari kuli mulai dari tanam sampai panen.Tapi sudahkah kita menyalurkan wajib zakat dari yang telah kita panen untuk Alloh Dzat yg telah menghidupkan dan menjaga tanaman kita hingga kita bisa panen melimpah ruah?, Melalui taujihat ini mari benar benar kita paham kan dalam diri kita tentang wajib zakat,” pungkas Gus Lukman mengakhiri taujihatnya.
Jalannya acara dimulai dengan solat magrib berjamaah dilanjutkan dengan khotmil Qur’an dan doa bersama yg di tujukan untuk para leluhur. (Nuha/Ali)