TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM – Kabupaten Tulungagung termasuk tiga kabupaten di Jawa Timur yang menjadi pilot project Desa Siaga Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada penanganan stunting. Keberhasilan pilot project ini akan menjadi Modeling penanganan stunting tingkat nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmat, usai mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Ny.Arumi Emil Dardak, di Desa Macanbang Kecamatan Gondang mengatakan ada tiga kabupaten yang menjadi pilot project yakni Kabupaten Tulungagung, Magetan dan Blitar. Pilot project penanganan stunting termasuk peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dikerjakan ibu-ibu PKK, kader dan lainnya.
Kadis kesehatan dr. Kasil menyampaikan, pihaknya juga mempunyai beberapa aplikasi yang ada di desa terkait dengan Ibu Hamil. Dalam aplikasi itu, Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya di manapun di wilayah Kabupaten Tulungagung, hasilnya langsung terintegrasi ke aplikasi bidan desa.
“Misalnya nama, alamat ibu hamil warga Macanbang diperiksa di manapun, itu nanti secara otomatis masuknya ke aplikasi bidan desa Macanbang,” terangnya Kamis, (23/06/2022).
Aplikasi yang dirilis dinkes tersebut juga terdapat acuan dari Kemenkes, dimana bidan desa harus melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil untuk memeriksanya, “Dalam periode kehamilan, minimal diperiksa 6x dan itu harus dikunjungi.
Mereka (perawat, bidan desa) harus mengunjungi ke rumah-rumah untuk melakukan upaya promotif dan pre-emtif,” kata dr. Kasil
Selain itu juga secara otomatis terdapat data by name by address penderita penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabet, stroke, TBC dan HIV sehingga dapat diketahui dan memudahkan penanganannya.
“Jadi bagaimana orang kena diabet misalnya, ketika terdeteksi diabet, keluarga harus bagaimana, yang sakit harus bagaimana, supaya lebih mengawasi. Kalau yang dikasih tahu yang sakit saja, tidak ada kontrol keluarga, lingkungan nanti bisa seenaknya,” tambahnya.
Menurutnya, pengelolaan aplikasi itu, pihaknya bekerjasama dengan Habibie Center dibawah pengawasan Profesor Damayanti. Dengan demikian data stunting di manapun yang diinput ke google form otomatis sampai ke Kemenkes RI.
Sementara itu berdasarkan data, Kabupaten Tulungagung termasuk yang paling rendah terkait persentase stunting di Jawa timur. Hal ini karena Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung konsen terhadap masalah stunting.
“Karena kita memang konsen disitu, mulai periksa dideteksi di posyandu nanti dirujuk ke puskesmas sampai ke RS dr. Iskak, nanti di RS dr. Iskak juga dapat resep, susu dan itu gratis,” imbuhnya.
Sebelumnya Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Ny. Arumi Emil Dardak didamping Ketua TP PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Siyuk Maryoto Birowo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melakukan kunjungan kerja di Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu.
Kemudian dilanjutkan meninjau pelaksanaan kegiatan Pilot Project Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di aula Sunan Kuning Desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur berharap, Pilot Project di Desa Macanbang sebagai Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terus dikembangkan, sehingga kedepannya dapat direplikasi di desa lainnya di Kabupaten Tulungagung.
Diakhir kunjungannya, Arumi membagikan tas kerja secara simbolis kepada kader pilot project Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Wabup Gatut Sunu Wibowo, Sekdakab Tulungagung, Sukaji, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmat, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kabupaten Tulungagung, Suparni, Camat Gondang, Kades Macanbang, dan segenap pengurus TP PKK Kabupaten Tulungagung. (Nuha)