TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM-Ada catatan menarik bangsa Indonesia dalam menjaga jatidirinya. Peringatan Bulan Bahasa yang sudah dicanangkan pemerintah, seharusnya tetap menjadi rujukan, bagaimana bangsa ini menjaga kultur bahasa dengan tetap menjaga kearifan lokal di era modern saat ini.
“Secara teori makro, bahasa itu mampu mempererat, dan menjadi pemersatu ide, pikiran, bahkan gagasan,” demikian seperti yang disampaikan Pakar Bahasa Indonesia, Dr. Sriwahyuni, M.Pd., saat menghadiri acara Tasyakuran Hari Jadi Media Online Liputan11.com, ke-1, di Kantor Liputan11.com, Jl. Kyai Mojo 28, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tulunggaung.Kamis, (11/11/2021).
Praktisi pendidikan asal Tulungagung ini menuturkan, pentingnya berbahasa yang baik dan benar dengan tetap berpegang pada norma, etika, kultur budaya harus diperankan dalam sebuah kultur komunikasi moderen, karena bahasa adalah hal yang tidak bisa dianggap rendah kedudukannya dalam sosio kultur bernegara.
” Hal yang penting dari sebuah bahasa, adalah bagaimana bisa menjadikan obyek itu menjadi bagian penting dalam semua kultur yang ada ditengah masyarakat. Kita wajib hukumnya, memerankan bahasa itu menjadi bagian dari harga diri sebuah bangsa,” tutur penasehat Media Liputan11.com.
Perempuan berhijab yang pernah menjadi Pemakalah Pendamping Konferensi Internasional HIKSI XX di Universitas Yogyakarta ini menjelaskan, bahwa aturan-aturan berbahasa yang dulu sampai sekarang tetap menjadi pelajaran di sekolah-sekolah, adalah proses bagaimana tetap menjadikan bahasa itu mampu berperan terhadap bangsa kedepan.
“Berbahasa yang baik adalah syarat mutlak, bagaimana memelihara peran, baik saat ini maupun akan datang,” tandasnya.
Menyikapi pentingnya bahasa yang harus difungsikan secata baik dan benar dalam menjalin komunikasi di era modern saat ini, Menurut perempuan Lulusan S3 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang, yang pernah menjadi Tim Ahli Bahasa Satreskrim Polres Tulungagung ini menyebut bahwa, keberadaan dan peran media yang saat ini sudah menjadi bagian penting dari kebutuhan keseharian masyarakat harus dijaga.
” Maksud menjaga disini, bagaiamana para penggunanya itu mampu memerankan bahasa dengan pola kesantunan. Kunci kesantunan bahasa adalah hal yang harus tetap diperhatikan, apalagi dalam porsinya di dunia jurnalistik atau media. Kesantunan itu adalah bagaimana ketika membangun sebuah narasi, mampu memberikan edukasi kepada publik. Soal mau berbentuk pola dialek dan lain lain, tetapi kesantunan harus tetap menjadi pilihan. Tidak boleh kita serta merta mencomot, dengan dalih kebebasan ekspresi pers. Harus ditata, agar publik itu mampu mengambil manfaat, bukan mengada-ada, sehingga terkesan tidak sopan, dan lainya,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemred Liputan11.com, Agus Purnomo, mengaku masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam menyajikan karya-karya jurnalistik kepada publik. Namun demikian Ia menandaskan kepada seluruh jajarannya yang tergabung di Media Liputan11.com untuk tetap profesional dalam menjalankan fungsinya dengan tetap mematuhi kode etik jurnalistik.(*Doni)