Tulungagung – liputan11.com, Dua Kader terbaik terpilih menjadi ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Tanggunggunung pada Konferancab ke -4 yang berlangsung di pendopo Kecamatan setempat, Selasa (28/1/2025).
Keduanya yakni Dimas Ardiansya, putra dari Suriyah Ranting Ngrejo terpilih sebagai ketua PAC IPNU dan Fasela Ardarani sebagai ketua PAC IPPNU Tanggunggunung masa bakti 2024 – 2026.
Hadir pada Konferancab, Rois Syuriyah Kyai Jamaludin dan Eko Ali Sadikin ketua Tanfidziah MWC NU Tanggunggunung, ketua badan Otonom, Forkopimcam, pengurus PC IPNU IPPNU Tulungagung serta ketua ranting IPNU dan IPPNU se-kecamatan Tanggunggunung.
Pada kesempatan itu Ketua MWC NU Tanggunggunung Eko Ali Sadikin dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa kader NU harus siap melestarikan tradisi baik dan berinovasi sesuai perkembangan zaman. Maka IPNU IPPNU harus terus berinovasi untuk perkembangan NU.
“Karena IPNU dan IPPNU adalah masa depan NU. Dan yang mampu menjawab Tantangan zaman kedepan bukanlah ibu ibu muslimat, bukanlah Suriyah dan Tanfidziah tapi pemikiran dan inovasi IPNU dan IPPNU lah yang mampu menjawab tantangan zaman di era Indonesia emas tahun 2045” pesannya.
Ditempat sama ketua PAC IPNU Tanggunggunung demisioner Amiruddin Hasyim dalam sambutannya mengatakan bahwa perjuangan pengkaderan IPNU dan IPPNU di Tanggunggunung cukup luar biasa. Pemuda pemudi berlatar belakang bukan dari akademisi yang organisatoris berakibat pada minimnya minat berorganisasi.
Namun Ia yang didampingi Illa Naimia Oktavia selaku ketua IPPNU tak patah semangat untuk terus melakukan pengkaderan dengan melaksanakan beberapa kali MAKESTA dan rekrutmen di sekolah – sekolah.
“Alhasil saat ini tidak kurang 100 kader IPNU IPPNU tersebar di Kecamatan Tanggunggunung,” terangnya.
Sementara itu, Darno, S.Sos perwakilan Forkopimcam Tanggunggunung memberikan motivasi dan harapan kepada kader kader IPNU dan IPPNU yang hadir.
“Sebagai kader IPNU dan IPPNU harus tetap optimis meskipun secara geografis di pegunungan dengan istilah anak nggunung karena kedepan kita dihadapkan dengan Indonesia emas 2045,” ungkapnya. (Ali/Nuha)