TULUNGAGUNG.LIPUTAN11.COM – Direktur PT. KYA Graha (AK) yang menyerahkan diri ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung pada Rabu kemarin menjadi perhatian publik. Ada yang mengapresiasi ada juga yang penasaran ada apa dibalik keberanian DPO Kejaksaan itu menyerah setelah 4 bulan bersembunyi.
Bambang Budi Purnomo, SH, selaku Kuasa Hukum AK mengatakan penyerahan diri kliennya pada hari Rabu (05/10) tak lepas dari komunikasi dan pemahaman yang baik pihaknya dengan klien, keluarga tersangka dan koordinasi pihak lainnya.
“Dan akhirnya Dia pede, kami sampek tadi malam mendampingi terus,” terangnya.
Bambang mengaku setelah seminggu sebelumnya mendapatkan surat kuasa, kemudian menyarankan kliennya yang sudah ditetapkan DPO itu untuk kooperatif.
“Setelah (saya) mendapatkan surat kuasa, kemudian saya sarankan untuk menyerahkan diri, itu yang pertama, (kalau tidak) akan memperlama, mempersulit dan memperberat karena klien kita sudah DPO,” terangnya
Menurut Bambang, ada alasan tertentu mengapa kliennya tidak segera menyerahkan diri, karena alasan psikologis dan takut karena baru pertama kali terkena perkara hukum, selain itu tidak ada tempat mengadu yang melindungi.
“Setelah saya gali itu saja, masalah psikologis, harus mengadu kemana berlindung ke siapa kan begitu,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, AK tersangka dalam kasus proyek ruas jalan PUPR Tulungagung menyerahkan diri pada hari Rabu (05/10/2022) setelah 4 Bulan ditetapkan DPO Kejaksaan Negeri Tulungagung.
Setelah selama kurang lebih 4 jam menjalani pemeriksaan oleh penyidik kejaksaan, kemudian AK dibawa petugas Kejaksaan Negeri Tulungagung untuk dilakukan penahanan di Cabang Rutan Klas I Surabaya dengan dikawal 2 orang anggota kepolisian. (Nuha)