Jombang, Liputan11com. – Kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh keluarga besar MI, RA, dan PAUD di bawah Yayasan Pendidikan Islam Praja Putra Jombang. Melalui kegiatan bertajuk “Aksi Peduli Banjir Bandang”, lembaga pendidikan tersebut berkolaborasi dengan Praja Putra Peduli untuk menggalang dana kemanusiaan bagi warga terdampak banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh. Aksi sosial ini berlangsung pada Jumat (5/12/2025) dan berhasil menarik perhatian serta partisipasi aktif para murid, guru, hingga wali murid.
Kegiatan penggalangan dana dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan para korban bencana yang kehilangan tempat tinggal, akses pangan, serta perlengkapan dasar untuk melanjutkan kehidupan pasca musibah. Dalam suasana penuh kepedulian, murid-murid dari berbagai jenjang usia terlihat antusias menyisihkan sebagian uang saku mereka untuk membantu para korban. Semangat gotong royong ini menjadi salah satu nilai yang ingin ditanamkan melalui kegiatan tersebut.
Salah satu wali kelas, Ahmad Fauzan Hasan, mengungkapkan bahwa aksi ini bukan sekadar pengumpulan donasi, tetapi juga bagian dari proses pendidikan karakter bagi murid-murid agar tumbuh sebagai generasi yang peka terhadap situasi sosial dan siap berkontribusi bagi masyarakat. Menurutnya, rasa empati adalah nilai yang harus diajarkan sejak dini agar anak-anak terbiasa menghadapi persoalan sosial dengan hati yang penuh kepedulian.
“Kita harus berbuat sekecil apa pun yang bisa kita lakukan. Untuk membantu para korban tidak mungkin dilakukan sendirian, butuh uluran tangan dan kolaborasi dari berbagai pihak. Tentu apa yang kami lakukan di sini tidak besar, tetapi sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujar Ahmad Fauzan Hasan, warga Desa Pacarpeluk yang juga ikut mengoordinasikan kegiatan tersebut.
Ahmad menerangkan bahwa dalam situasi bencana, kebutuhan para korban tidak hanya terbatas pada bantuan makanan, pakaian, dan kebutuhan darurat, namun juga dukungan moral dan perhatian dari sesama. Melalui kegiatan seperti ini, murid diajak memahami bahwa kesulitan yang dialami orang lain adalah tanggung jawab bersama dan memerlukan aksi nyata yang terorganisir. Dengan begitu, lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk karakter murid yang peduli, tangguh, dan memiliki empati sosial yang kuat.
Selain itu, penggalangan dana ini juga dijadikan momentum untuk memperkenalkan konsep kesiapsiagaan bencana kepada murid sejak dini. Pihak sekolah menekankan pentingnya pemahaman tentang bencana alam, risiko yang ditimbulkan, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri ketika situasi darurat terjadi. Pendidikan ini diharapkan dapat menumbuhkan generasi yang tidak hanya peduli, tetapi juga memiliki kecakapan menghadapi bencana di masa mendatang.
Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh murid, wali murid, dan jajaran guru yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini. Meskipun nominal yang terkumpul tidak besar, namun semangat berbagi yang ditanamkan dinilai jauh lebih berharga. Total donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 1.359.000 (satu juta tiga ratus lima puluh sembilan ribu rupiah), dan seluruh dana tersebut akan disalurkan melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Jombang untuk diteruskan ke wilayah terdampak banjir bandang di Sumatera dan Aceh.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan bencana alam. Kita berharap semoga mereka segera bangkit dan mendapatkan kembali kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Ahmad Fauzan Hasan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian sosial dan memperkuat solidaritas, khususnya ketika menghadapi bencana yang datang tanpa diduga.
Kegiatan penggalangan dana yang dilakukan MI-RA-PAUD Jombang ini diharapkan menjadi contoh positif bagi lembaga pendidikan lainnya. Dengan mengintegrasikan nilai kepedulian sosial ke dalam aktivitas pendidikan, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga membangun karakter dan moral yang kuat. Di tengah meningkatnya berbagai bencana alam di Indonesia, upaya semacam ini dinilai sangat penting untuk mencetak generasi yang lebih siap dan peduli terhadap sesama.(lil)




